Merauke, Suryapapua.com– Persoalan tentang banjir yang menggenangi perumahan masyarakat di sejumlah kampung di Distrik Kurik, Kabupaten Merauke beberapa bulan lalu, terkesan mulai dimanfaatkan disaat situasi politik menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) 27 November 2024 mendatang.
Jadinya lucu dan tidak masuk akal. Karena justru ada yang mulai mengklaim diri sebagai pihak yang bergerak pertama kali saat rakyat berteriak ketika rumahnya digenangi banjir.
Padahal sesungguhnya, fakta di lapangan, rakyat bersama Kepala Distrik Kurik, Mariana Belekubun serta Kapolsek Kurik mengetahui pasti dan jelas, pejabat siapa pertama kali bergerak menurunkan excavator saat pengerukan di sejumlah titik.
Untuk tidak saling mengklaim diri sekaligus berlaga seperti ‘pahlawan kesiangan’ yang berbicara telah menyelamatkan rakyat saat banjir, akan lebih baik mengikuti penjelasan benar, tepat serta sesuai dari Kepala Distrik Kurik, Mariana Belekubun.
Saat dihubungi Surya Papua me
lalui telpon selulernya Senin (22/07/2024), Mariana Belekubun menjelaskan, dirinya bersama Kapolsek Kurik mengetahui siapa bergerak pertama menurunkan exavator.
“Saya mau jujur menyampaikan bahwa dua excavator pertama diturunkan ketika rumah masarakat di beberapa kampung tergenang banjir adalah Bupati Merauke, Romanus Mbaraka,” ungkapnya.
Saat itu, demikian Mariana, dirinya bersama Bowo (salah seorang kontraktor di Kurik), berkomunikasi langsung bersama Bupati Merauke, Romanus Mbaraka yang sedang tugas luar daerah.
“Kami sampaikan bahwa perumahan masyarakat terendam, sehingga butuh excavator, Seketika juga, Bapak Romanus Mbaraka memerintahkan dua exavator segera diturunkan guna melakukan pengerukan,” ujarnya.
Dalam hitungan jam, menurutnya, dua exavator pun tiba. Sekaligus mulai melakukan pengerukan jalan tani untuk membuka aliran air, agar bisa ada penyurutan.
Kegiatan pengerukan oleh dua exavator berlangsung di daerah Tanah Tinggi (jembatan kembar).
“Memang kami melakukan survei di sekitar daerah pintu air, lalu jalan tani dibuka sekaligus exavator bergerak melakukan pengerukan, karena terjadi pendangkalan sebelumnya,” ungkapnya.
“Apa yang saya disampaikan ini, agar menjadi jelas dan bisa diketahui sesungguhnya oleh rakyat, terutama di sejumlah kampung di Distrik Kurik yang mengalami musibah banjir,” katanya
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun