Merauke, Suryapapua.com-Oknum anggota TNI Angkatan Darat (AD), Serma HW Jumat (14/1) malam membuat keributan di Lokalisasi Yobar, Kelurahan Samkai, Kabupaten Merauke.
Menurut keterangan satu dari beberapa saksi ketika ditemui Surya Papua di Lokalisasi Yobar Sabtu (15/1), dirinya bersama Serma HW didampingi ‘kekasih gelapnya’ dan beberapa rekan lain, melakukan karaoke di salah satu barak dari pukul 21.00-24.00 Waktu Indonesia Timur (WIT).
Sambil karaoke, mereka meneguk minuman keras (miras). Usai dari itu, mereka keluar secara bersamaan dan tak ada keributan.
Sementara saksi lain yang juga korban mengakui sempat mengambil video. Hanya saja oknum anggota itu tak menerima baik dan meminta dihapus. “Saya-pun langsung menghapus,” ungkapnya.
Beberapa saat kemudian, ia memilih pulang ke rumah, karena keesokannya harus melaut. “Setelah tiba di rumah, bos saya dan beberapa rekan lain meminta kembali ke Lokalisasi Yobar untuk buka satu ruangan, sekaligus karaoke bersama,” ungkapnya.
Setelah satu jam karaoke, mereka keluar. Disitulah bertemu Serma HW dan tanpa bertanya, memukulinya di pipi hingga memar.
Usai melakukan tindakan main hakim sendiri itu, rekan-rekannya mengeroyok Serma HW. Beberapa saat kemudian, mereka hendak disuruh pulang, agar persoalan dimaksud tak berkepanjangan.
Namun Serma HW telah menghubungi beberapa teman lain yang juga anggota TNI agar datang ke Lokalisasi Yobar. Tak lama kemudian, rekan-rekannya tiba.
Seketika juga, mereka melakukan tindaka brutal. Satu diantaranya mengeluarkan senjata dan mengangkat ke atas, meski tak mengeluarkan tembakan. Sementara oknum anggota lain mengeroyok sejumlah pengunjung itu.
Akibat penganiayaan tersebut, tiga diantaranya mengalami luka serius dan sampai sekarang masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Secara terpisah Ketua RT 19 Yobar, Mathias Tuhepary mengakui adanya keributan dan baku pukul antara oknum anggota TNI bersama beberapa pengunjung semalam.
“Memang saat kejadian, saya tak berada di tempat. Tetapi begitu menerima informasi ada keributan, saya langsung menuju ke POM AD membuat laporan secara resmi,” ujarnya.
Setelah membuat laporan, anggota TNI dari POM datang di Lokalisasi Yobar. Hanya saja, oknum anggota tersebut tidak ada, hanya tersisa beberapa korban yang telah digebuk.
“Saya dapat informasi terakhir, sudah ada penyelesaian. Tetapi informasi selanjutnya saya belum dapatkan,” katanya.
Sementara Kapenrem 174/ATW , Mayor Inf La Haruni yang dihubungi melalui ponselnya mengaku belum mendapatkan laporan secara pasti, sehubungan informasi kejadian semalam.
“Saya belum dapat laporan, sehingga belum memberikan komentar. Tetapi saya berterimakasih dengan informasi dari teman wartawan ini dan sesegera mungkin saya lakukan pengecekan,” ujarnya.
Penulis : Yulianus Bwariat
Editor : Frans Kobun