Natal Bersama Umat di Paroki Santa Theresia Buti, Yoseph Gebze: ‘Mari Kita Terus Rajut Kebersamaan’

Ragam368 views

Merauke, Suryapapua.com– Ratusan umat Katolik di Paroki Santa Theresia Buti, merayakan Natal bersama usai misa di gereja Minggu (8/1/2023).

Perayaan Natal itu sekaligus memperingati  akan kelahiran Yesus Kristus di kandang.

Ketua Panitia Natal bersama, Leonardus Ndiken dalam laporannya mengatakan, betapa besar kasih Tuhan melalui kelahiran Yesus Kristus. Sehingga umat di Paroki Santa Theresia Buti, ikut mendapatkan, merasakan serta memperoleh sukacita.

“Atas anugerah-NYA, kita boleh berkumpul hari ini sekaligus merayakan Natal secara bersama  dalam suasana kekeluargaan,” ujarnya.

Penyerahan bingkisan kepada umat di Paroki Santa Theresia Buti – Surya Papua/Frans Kobun
Penyerahan bingkisan kepada umat di Paroki Santa Theresia Buti – Surya Papua/Frans Kobun

Perayaan Natal, lanjut Leonardus, tidak lain bertujuan menjalin rasa keakraban serta kekeluargaan antar umat beragama, tanpa membedakan suku, ras serta golongan.

Lalu, umat Katolik di Paroki Santa Theresia agar terus berkembang serta berperan dalam kehidupan di waktu mendatang.

Untuk diketahui, terselenggaranya perayaan Natal bersama, setelah adanya persetujuan Pastor Pius Oematan, Pr sebagai pastor paroki serta pengurus dewan paroki.

Ketua Dewan Paroki Santa Theresia Buti, Yoseph Gebze berikan sambutan.
Ketua Dewan Paroki Santa Theresia Buti, Yoseph Gebze berikan sambutan.

Ketua Dewan Paroki Santa Theresia Buti, Yoseph Gebze dalam sambutanya  menyampaikan dua hal  di moment Natal bersama kali ini yakni  memperbaiki dan berbagi.

Jika dilihat dari thema Natal, “Maka Pulanglah Mereka ke Negerinya Melalui Jalan Lain,” adalah suatu  bentuk refleksi bagi  semua umat bahwa dalam perjalanan membangun serta mempertahankan serta mengisi apa yang sudah dilakukan sesuai kepercayaan dan tradisi iman umat, mungkin saja masih banyak kekurangan.

“Kita mungkin belum  banyak melaksanakan secara maksimal sebagai pengikut Kristus. Keterlibatan serta kebersamaan  kita dan mungkin diantara kita, ada hal mengganjal  untuk mewujudkan kesatuan sebagai umat Allah di Paroki Santa Theresia Buti,” katanya.

Umat Katolik di Paroki Santa Theresia Buti yang mengikuti perayaan Natal – Surya Papua/Frans Kobun
Umat Katolik di Paroki Santa Theresia Buti yang mengikuti perayaan Natal – Surya Papua/Frans Kobun

Untuk itu, melalui moment  Natal  agar pengurus paroki, lingkungan maupun umat  saling memaafkan. Dengan saling memaafkan, bisa memperbaiki apa yang mungkin keliru dilakukan.

Tentunya, lanjut Yoseph, kedepan  semua harus  berjalan baik dan saling mendukung satu sama lain. Sehingga apa yang dilakukan, benar-benar berkenan kepada Tuhan.

Lebih lanjut Yoseph mengatakan, Paroki Santa Theresia Buti mempunyai keunikan  dan  semangat kasih yang perlu ditumbuhkan dari waktu ke waktu, agar ketika umat lain dari luar paroki ikut misa disini, merasa kagum  lantaran adanya  suasana kekeluargaan serta sukacita.

“Banyak keberagaman serta keunikan di paroki kita. Etnisnya banyak dari Marind,  Asmat, Mappi dan Papua lain, juga etnis Nusantara. Inilah yang perlu dirajut serta dibangun serta dipelihara dengan baik,” pintanya.

Penulis : Frans Kobun

Editor : Frans Kobun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *