Merauke, Suryapapua.com– Megah-nya bangunan gereja itu, meski letaknya di tengah kampung di pedalaman yang sering disebut orang sebagai daerah terpencil, tertinggal. Lalu kehidupan masyarakat-pun ‘seadanya’ atau sangat sederhana.
Adalah Gereja Katolik St. Isidorus yang berada di Kampung Kalilam-Batu Merah. Gereja tersebut, sempat mangkrak dan tidak dilanjutkan pengerjaan beberapa tahun silam.
Setelah Pastor Fransiskus Xaverius Tola Bililera, Pr diberikan tugas dan tanggungjawab melakukan pelayanan di Paroki Batu Merah, akhirnya dilanjutkan, karena masih banyak kekurangan.
Meskipun bangunan gereja telah rampung, namun masih juga terdapat kekurangan.
Lalu Bupati Merauke, Romanus Mbaraka melakukan peninjauan sebulan lalu di gereja tersebut, sekaligus mendengar secara langsung dari Pastor Bolilera apa saja yang perlu dituntaskan dan atau diselesaikan.
Saat itu, Pastor Bolilera menyampaikan di dalam gereja, masih kosong dan belum ada altar serta asesoris lain. Juga lonceng gereja, pagar dan lain-lain.
Seketika juga, Bupati Mbaraka menyampaikan mengurus dan menyiapkan semua kekurangan dalam gereja.
Setelah pulang dari Kimaam, ia (Romanus Mbaraka;red) langsung terbang ke Jawa mencari altar serta asesories yang dibutuhkan di dalam gereja.
Selain itu, dilakukan pengerjaan pagar, lonceng gereja serta beberapa kekurangan lain dituntaskan sekejab.
Untuk memastikan lagi, tiga hari lalu, Rabu 8 November 2023, Bupati Mbaraka kembali terbang ke Kimaam, sekaligus menuju ke Kampung Kalilam-Batu Merah, memastikan semua kekurangan telah dipasang baik dalam gereja maupun di luar.
Oleh karena telah dinyatakan sempurna pembangunan gereja dimaksud, maka direncanakan 27 November 2023, Uskup Agung Merauke, Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC akan melakukan pemberkatan secara langsung bangunan gereja dimaksud.
Saat ditemui Surya Papua, Bupati Mbaraka mengatakan, “Saya datang ke kampungKalilam-Batu Merah, sekaligus melihat aset pemerintah setempat yang dibangun berupa Gereja Katolik St. Isidorus Batu Merah.”
Puji Tuhan, gereja sudah selesai dan akan dilakukan pemberkatan oleh Uskup Agung Merauke, Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC tanggal 27 November 2023.
Lalu, demikian Bupati Mbaraka, secara administrasi, Pemerintah Kabupaten Merauke akan menyerahkan bangunan gereja ke Keuskupan Agung Merauke agar menjadi aset Kevikepan Kimaam.
“Betul saya datang lagi ke sini melihat sekaligus mempersiapkan apa yang diperlukan saat pemberkatan oleh Bapak Uskup Mandagi,” jelasnya.
Lalu, katanya, respon masyarakat sangat baik, juga suport aparatur distrik maupun TNI/Polri disana.
“Mudah-mudahan Tuhan sayang, Tuhan pimpin dan lindungi agar pemberkatan gereja sesuai jadwal atau tanggal yang telah ditentukan,” ungkapnya.
Iman Umat Harus Tumbuh
Lebih lanjut Bupati Mbaraka mengatakan, dengan pembangunan gereja ini, iman masyarakat dapat tumbuh, meskipun hidup-kalau dari standard kekayaan susah, namun di mata Tuhan tidak.
“Saya katakana demikian karena sebagai bukti bagi Tuhan, saya berasal dari kampung ini, lahir dari rahim seorang ibu di kampung ini, tetapi ternyata Tuhan mengutus saya menjadi pemimpin di Merauke,” ujarnya.
Dengan demikian, menurut Bupati Mbaraka, Tuhan ada bagi semua orang. “Ini kesaksian saya Nasarani-pengikut Kristus,” tegasnya.
Kehadiran gereja tersebut, sebagai bukti cinta Tuhan kepada masyarakat yang hidup sederhana sekali.
Meskipun di tengah kampung yang disebut tertinggal, terpencil serta masyarakatnya hidup susah, namun ada gereja bagus dibangun, berarti Tuhan tinggal bersama mereka pula.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun