Mangkrak 6 Tahun, Gereja Batu Merah Nan Megah Itu Akhirnya Tuntas di Tangan Pastor Fransiskus Xaverius Tola Bolilera, ‘Terimakasih Bapak Bupati Merauke Sudah Tinjau’

Laporan Utama449 views

Kimaam, Suryapapua.com– Fransiskus Xaverius Tola Bolilera, Pr, pastor asal  Kedang. Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang lahir dan besar di SP-7, Kampung Hidup Baru, Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke,  Provinsi Papua Selatan, harus  ‘berpikir keras’ mencari jalan menyelesaikan dan atau menuntaskan  bangunan Gereja Paroki St. Isidorus Batu Merah- Kevikepan Kimaam, Keuskupan Agung Merauke,  setelah mangkrak  kurang lebih enam bulan.

Saat dipercayakan Uskup Agung Merauke, Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC menjadi Pastor Paroki Batu Merah usai ditahbiskan, iapun tertantang melihat kondisi bangunan gereja yang mangkrak, setelah enam tahun lebih dibiarkan begitu saja.

Perjuangan dan kerja keras Pastor Fery (panggilan akrabnya), berbuah manis. Sejak bulan Oktober 2022, pengerjaan bangunan gereja dilanjutkan berkat dukungan berbagai pihak, terutama umat di Paroki Santo Isidorus Batu Merah  hingga akhirnya dituntaskan Bulan April 2023.

Hanya saja, masih juga banyak kekurangan yang harus dituntaskan dan atau diselesaikan.

Bupati Merauke, Romanus Mbaraka didampingi Pastor Fery Bolileraq serta sejumlah warga saat melakukan peninjauan bangunan gereja – Surya Papua/Frans Kobun
Bupati Merauke, Romanus Mbaraka didampingi Pastor Fery Bolileraq serta sejumlah warga saat melakukan peninjauan bangunan gereja – Surya Papua/Frans Kobun

Saat ditemui Surya Papua di Kimaam Minggu (24/9), Pastor Fery mengaku, dirinya melanjutkan penyelesaian pembangunan  gereja setelah dibiarkan selama kurang lebih enam tahun.

“Memang bangunan gereja sudah berdiri, hanya saja dindingnya belum diplester, begitu juga lantai belum dipasang keramik serta  sebagian besar atap seng belum terpasang. Lalu ruang depan bangunan gereja tak kunjung tuntas pula dan  menara atau lonceng gereja dan lain-lain,” ujarnya.

“Secara perlahan saya mencari jalan untuk diselesaikan dan atau dirampungkan. Tetapi masih banyak kekurangan yang perlu diselesaikan,” katanya.

Pastor Fery sangat berterimakasih kepada Bupati Merauke, Romanus Mbaraka yang sudah datang Sabtu (23/9) sekaligus melakukan peninjauan dan siap membantu penyelesaian item-item tersisa, utamanya di dalam gereja.

“Memang bangku bagi umat, altar, salib di depan altar, sound sistem, Patung Santo Yoseph dan Patung Bunda Maria, lalu jalan salib (via dolorosa) 14 perhentian dalam gereja belum ada,” ungkapnya.

Selain itu, jelasnya, juga penimbunan di luar baik di depan maupun samping gereja, pagar keliling  serta lonceng gereja.

“Ya, Bapak Bupati Merauke sudah menyampaikan kepada saya bahwa pengadaan berbagai kekurangan baik di dalam maupun di luar gereja, diselesaikan bulan Oktober 2023,” katanya.

Desember Peresmian Sekaligus Pemberkatan

Bupati Merauke, Romanus Mbaraka dalam kesempatan itu mengaku sudah melihat bagian dalam hingga luar termasuk di samping gereja dan dipastikan pemerintah akan menyelesaikan.

“Saya sudah lihat sekaligus mendapat laporan secara resmi dari ade Pastor Fery sehubungan berbagai kekurangan itu. Dan, saya sampaikan pemerintah segera menyelesaikan bulan depan,” ungkap Bupati Mbaraka.

Setelah semua dituntaskan dan atau diselesaikan, demikian Bupati Mbaraka, pada bulan Desember 2023 sudah dilakukan pemberkatan sekaligus peresmian oleh Uskup Agung Merauke, Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC.

Umat yang berdiam di Pulau Kimaam, akan diundang untuk menghadiri secara langsung pemberkatan sekaligus peresmian. Pemerintah Kabupaten Merauke mengalokasikan anggaran guna pelaksanaan acara yang sudah dipatenkan Desember mendatang.

“Saya pastikan Bulan Desember peresmian dan pemberkatan oleh Bapak Uskup. Masyarakat juga telah saya berikan informasi. Semua urusan termasuk anggaran disiapkan Pemkab Merauke,” tegasnya.

Penulis : Frans Kobun

Editor   : Frans Kobun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *