Merauke, Suryapapua.com– “Kami minta mahasiswa jangan membuat kegaduhan dengan akan melakukan aksi demonstrasi terkait penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Itu kebijakan nasional, percuma saja kalian berteriak disini.”
Penegasan itu disampaikan salah seorang Tokoh Masyarakat Kabupaten Merauke, Paskhalis Imadawa saat jumpa pers bersama Lembaga Masyarakat Adat (LMA) di salah satu rumah makan Sabtu (10/9).
“Tidak perlu ribut, karena orang Marind bersama masyarakat dari tiga kabupaten lain yakni Boven Digoel, Mappi serta Asmat, sedang menunggu finalisasi Provinsi Papua Selatan,” tegasnya.
Jadi, lanjut Imadawa, kalian (mahasiswa;red), tak perlu membuat gerakan tambahan yang aneh-aneh di tanah ini.
Dikatakan, tim dari Kementerian Dalam Negeri juga akan datang Senin 12 September 2022 disini melihat sekaligus mempersiapkan segala sesuatu berkaitan dengan Provinsi Papua Selatan.
“Olehnya, dengan dalih apapun, demonstrasi harus dibatalkan Kapolres Merauke, karena tak memberikan dampak positif bagi kepentingan banyak orang,” ujarnya.
“Mari kita gandeng tangan bersama menjemput ‘bayi’ baru yang datang yakni Provinsi Papua Selatan. Tak perlu ribut sana-sini, Merauke harus steril,” pintanya.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun