Merauke, Suryapapua.com– Aksi demonstrasi yang dilakukan 1.000-an nelayan yang tergabung dalam Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Provinsi Papua Selatan di Kantor KSOP Pelabuhan Perikananan Nusantara Kamis (11/5) tidak lain menyampaikan sejumlah tuntutan hingga mendesak Susanto Masita (Kepala KSOP) agar ‘angkat kaki’ atau mundur dari jabatan.
Dari pantauan Surya Papua, meski teriakan dan yel-yel dilakukan 1000-an nelayan, namun aksi berjalan aman hingga beberapa jam dibawa kendali Ketua HSNI Provinsi Papua Selatan, Taufik Latarisa.
Sejumlah tuntutan yang dibacakan salah seorang perwakilan itu diantaranya, para nelayan menolak Peraturan Menteri (Permen) tentang penerapan penangkapan ikan secara terukur.
Alasannya, menurut mereka, akan membatasi jalur penangkapan bagi kapal kurang dari 30 GT melakukan aktivitas penangkapan maksimal sampai 12 mil.
Selain itu, sanksi bagi kapal yang melakukan pelanggaran dilakukan tindakan berupa sanksi administrasi sampai Rp 3 milyar serta ancaman pencabutan surat izin penangkapan ikan.
Lalu, menurut para nelayan, kondisi perairan Merauke laut Arafura tidak memungkinkan penerapan peraturan dimaksud lantaran memiliki topografi landai sehingga pasang surut sampai 3-5 mil.
Dengan kondisi demikian, luasan melakukan aktivitas penangkapan sangat sempit dan ikan yang menjadi tujuan penangkapan nelayan sebagian besar menggunakan jaring insang hanyut yang dioperasikan mengikuti arah arus laut serta tak memungkinkan dibatasi panjang arah arusnya.
Para nelayan juga menolak keharusan kapal nelayan hanya tambat labuh di Pelabuhan Perikanan Nusantara Merauke serta pelarangan di pelabuhan lain.
Hal lain disampaikan yakni meminta penambahan kuota BBM subsidi terutama solar. Pernah dilakukan forum group discution (FGD) bersama Bupati Merauke, Romanus Mbaraka, dinas terkait hingga pihak Pertamina, hanya saja sampai sekarang belum ada realisasi.
“Jadi rekomendasi yang dikeluarkan dinas untuk mendapatkan solar bersubsidi dibatasi jumlah liter untuk setiap kapal. Dimana kuota BBM bersubsidi hanya sampai satu stengah bulan melaut, akibatnya banyak kapal tak melakukan aktivitas mencari ikan, lantaran membeli solar industri,” ujar mereka.
Menanggapi itu, Kepala KSOP Pelabuhan Perikananan Nusantara, Susanto Masita mengatakan, aksi yang dilakukan, menunjukkan integritas nelayan. “Saya secara pribadi mengapresiasi langkah aksi yang dilakukan,” katanya.
“Ini adalah bagian dari demokrasi dan bagi saya adalah hal lumrah serta wajar dan sangat saya hargai,” ujarnya.
Sehubungan dengan masalah SIPI, jelasnya, sedang dalam pengurusan sekaligus pemindahan dari Provinsi Papua ke Provinsi Papua Selatan oleh pejabat di instansi terkait.
Hal-hal lain yang disampaikan dalam aksi, akan diteruskan dan atau disampaikan ke pimpinan di tingkat atas di Jakarta dalam waktu secepatnya.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun
Thanks for fіnalⅼy writing aƅօut > Ini Tuntutan Nelayan Hingga Desakan Mundur Dari Jabɑtаn Terhadap Kepaⅼa KSOP Peⅼabuhan Perikanan Nusantara | Surya
Papua < Liked it!