“APA yang sudah dibuat Romanus Mbaraka, Calon Gubernur Papua Selatan ketika menjabat Bupati Merauke dua periode? Itulah ocehan dan nyinyiran barisan sakit hati yang nota bene adalah lawan politik. Silahkan saja dengan terus menggoreng dan menggoreng kata-kata murahan di laman medsos-mu.”
Biarlah fakta lapangan berbicara menunjuk dan atau memperlihatkan saja hasilnya yang telah dibuat seorang Romanus Mbaraka, anak kampung dari Batu Merah-Kalilam (Pulau Terapung Kimaam).
Itu jauh lebih elegan dan realistis, dari pada kandidat sebelah bersama petinggi partai politiknya yang hanya menggebu-gebu berbicara dari atas podium kampanye alias ‘omong doang’ tanpa bukti nyata ditunjukkan.
Ah sudahlah! Mungkin itu talenta mereka yang ingin mecoba merasuki hati dan sanu-bari rakyat dibawah. Namun sabar dulu bos, rakyat sudah cerdas dan tahu siapa yang punya hasil dan karya nyata.
Mari membahas dan membeberkan hasil kerja nyata Romanus Mbaraka setelah Kantor Bupati Merauke yang berdiri kokoh dan megah sekarang, juga Libra, termasuk Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Merauke berlantai tiga yang saat ini sedang dalam proses penyelesaian.
Pembangunan Kantor DPRD Merauke yang beralamat di Jalan Brawijaya itu, menyedot anggaran sekitar Rp97 milyar.
Dari keterangan resmi Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Merauke, Leo Mogot, pembangunan kantor multiyear tersebut, ditargetkan akan rampung Desember 2024.
“Saya targetkan penyelesaian kantor dewan akhir tahun ini, setelah melihat progress pembangunan yang terus mengalami kemajuan dari waktu ke waktu,” ujar Leo.
Apalagi, menurut Leo, para pekerja tancap gas kerja hingga tengah malam menyelesaikan bangunan wakil rakyat berlantai tiga dimaksud.
Sementara pantauan Surya Papua Senin (30/09/2024), progres pembangunan Kantor DPRD Merauke mengalami kemajuan sangat signifikan.
Terlihat dari bagian depan, wajah bangunan berlantai tiga itu, sudah nampak dan atau terlihat, meskipun beberapa material seperti tanah timbunan maupun besi-besi masih terlihat di sekitar lokasi.
Begitupun dibagian belakang, terlihat bangunan berdiri kokoh dan terus dalam proses perampungan, meskipun banyak material masih ‘tahamburan.’
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun