Merauke, Suryapapua.com– Ribuan masyarakat di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan, memadati Lapangan Kapsul Waktu Minggu (12/2) malam , sekaligus mengikuti peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Merauke ke-121.
Dari pantauan Surya Papua, terlihat ribuan masyarakat berdesak-desakan mendatangi Lapangan Kapsul Waktu sejak sore mengikuti rangkaian acara peringatan HUT Merauke ke-121.
Peringatan HUT Merauke ke-121 ditandai pemotongan kue ulang tahun oleh Bupati-Wakil Bupati Merauke, Romanus Mbaraka-H.Riduwan serta penekanan tombol sirene bersama Muspida dan pesta kembang api.
Bupati Mbaraka dalam sambutannya mengatakan, “Terpujilah nama Tuhan di tanah ini. Terimakasih untuk semua leluhur tanah Malind yang sudah menyediakan tempat ini kepada kami. Juga generasi nusantara yang menempati tanah ini untuk terus membangun.”
Dalam kesempatan itu, Bupati Mbaraka menyampaikan beberapa point penting diantaranya, pertama, semua masyarakat yang mendiami bumi Anim Ha, agar merangkul orang Papua untuk dapat tumbuh dan berkembang.
Kedua, orang Merauke memiliki hati dan tangan yang hebat. Karena keinginan hidup damai di atas tanah Malind sangat dijaga baik.
Ketiga, orang Marind sebagai pemilik negeri ini (berkulit hitam dan berambut keriting) yang berada di disamping kiri dan kanan anda, tolong pegang tangan mereka agar dapat ikut tumbuh dan hidup bersama dengan anda.
Bupati Mbaraka juga memuji masyarakat Merauke yang selalu hidup rukun dan damai. Itu dapat dilihat dengan tidak adanya kejadian yang mengganggu keamanan menjelang HUT Merauke. Sehingga julukan Merauke adalah orang Merah Putih asli sangat tepat.
Dia meminta saling menjaga serta memberi bimbingan kepada masyarakat itu penting, agar daerah ini terus tumbuh dan maju di di teras timur Nusantara.
Lebih lanjut Bupati Mbaraka menegaskan, “ketika orang mengatakan pemekaran daerah akan membunuh orang asli Papua (OAP), saya percaya kepada Tuhan bahwa ketika DIA mengutus suku bangsa ke bumi yang diciptakan, tidak ada suku bangsa yang akan dilenyapkan dari suku bangsa lain, kecuali Tuhan yang melenyapkan.”
“Saya meyakini suatu saat OAP dapat menjadi presiden di Negara Indonesia. Merauke telah membuktikan bahwa 4 anak Marind menjadi bupati di atas tanahnya sendiri, sehingga hal itu menjadi bukti bahwa orang Marind tidak akan punah di atas tanah sendiri,” tegasnya.
OAP, lanjut Bupati Mbaraka, pasti bisa dan terus tumbuh. Orang Marind bisa, orang Mappi bisa, orang Muyu Mandobo bisa, orang Asmat bisa. Merauke membuktikan 4 anak Marind dari kampung bisa menjadi bupati di negerinya.
Diakui ada beberapa kebijakan dibuatnya pada periode pertama menjabat bupati (2011-2016) yakni pengiriman 200 anak Merauke belajar tentang ilmu eksakta dan hasilnya ada yang telah menjadi dokter dan pilot pesawat.
“Sekarang anak Marind sudah jadi dokter dan juga menjadi Pilot Batik Air,” ujarnya.
Lalu dalam periode sekarang, dikirim puluhan anak Marind untuk kuliah ke Rusia dan Amerika. Rencananya, akan dikirim lagi untuk kuliah di Israel.
Langkah dimaksud dilakukan untuk jangka panjang bagi Orang Marind lahir menjadi cerdas di Indonesia.
Penulis: Yulianus Bwariat
Editor : Frans Kobun