Merauke, Suryapapua.com– Menyebut nama Dominikus Ulukyanan dan Moses Kaibu, sudah tak asing di telinga rakyat. Betapa tidak, keduanya adalah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Merauke yang selalu dekat dengan rakyat di bawah.
Reses atau tidak reses, mereka selalu ‘menjenguk’ konstituennya (rakyat;red) di kampung-kampung, sekaligus duduk berceritera-mendengar apa yang dikeluhkan atau dialami dari waktu ke waktu.
Dengan demikian, tidak mengherankan kalau di hati rakyat, rasa empati dan memiliki melekat kuat. Sehingga ketika datang hajatan lima tahunan pemilihan umum, baik Ulukyanan maupun Kaibu, tak mungkin digoyang siapapun, meski berbagai bujuk rayu dengan lembaran merah maupun biru.
Kalaupun mereka (rakyat;red) terpaksa menerima, namun di bilik suara, pilihannya hanya kepada seorang Ulukyanan serta Kaibu.
Mungkin di distrik lain yang masuk daerah pemilihan (Dapil) II Provinsi Papua Selatan, baik Ulukyanan maupun Moses meraih suara ‘seadanya,’ namun ketika bicara Pulau Kimaam yang meliputi Distrik Kimaam, Waan, Tabonji, Ilwayab, Padua serta Kontuar, dipastikan mereka mendulang suara.
Mengapa? Karena kedua wakil rakyat tersebut, tak putus-putusnya berkunjung dari satu kampung ke kampung lain, meskipun harus mengeluarkan cost atau biaya sangat besar lantaran akses satu-satunya adalah dengan jalur air menggunakan transportasi speedboat.
Ketulusan hati keduanya (Ulukyanan dan Kaibu) melayani rakyat di kampung, berbuah manis. Setelah bertarung dalam pemilihan umum (Pemilu) 14 Pebruari 2024 lalu memperebutkan 5 kursi Dewan Perwakilan Rakyat Papua Selatan (DPRPS) di Dapil II, tidak sia-sia.
Dominikus yang merupakan Ketua DPD II Golkar Kabupaten Merauke dan Moses Kaibu, kader Partai Gerindra, dipastikan masing-masing mendapatkan satu kursi.
Beda dengan sejumlah anggota DPRD Merauke lain yang ikut bertarung menuju ke DPRPS. Impian dan harapan harus kandas, lantaran suaranya tidak mencapai target atau ambang batas.
Nah, menjadi pertanyaan? Siapakah yang salah sehingga tak meraih suara signifikan? Tanyalah dan atau cerminlah kepada diri kalian sendiri. Apakah selama duduk di kursi empuk DPRD Merauke, anda rajin temui konstituen di bawah atau tidak?
Kembali ke dua wakil rakyat yakni Ulukyanan dan Kaibu yang boleh mulai tersenyum serta bernafas lega. Karena akan ‘naik kelas.’ Dimana dari DPRD Kabupaten Merauke ke DPR Provinsi Papua Selatan.
Dari data yang didapatkan Surya Papua Jumat (08/04/2024), Dominikus Ulukyanan (Partai Golkar) mendapatkan 1.859 suara sendiri. Lalu setelah digabungkan dengan suara caleg lain bersama partai memperoleh 3.800 suara.
Sedangkan Moses Kaibu (Partai Gerindra) mendapatkan 2.055 suara sendiri. Setelah digabungkan bersama suara partai serta caleg lain, raihan suara mencapai 5.284.
Sementara rekapan suara yang diterima, lima partai politik dipastikan mendapatkan jatah masing-masing satu kursi DPR Papua Selatan. Namun Partai NasDem Provinsi Papua Selatan yang dinahkodai, Romanus Mbaraka bertengger di nomor urit I perolehan suara tertinggi mencapai 6.859.
Dengan demikian, caleg-nya atas nama Fauzan Kurniawan sudah pasti melenggang mulus ke DPRPS, setelah meraih 2.811 suara sendiri.
Data lain didapatkan, PKB juga lolos satu kursi yang didapatkan Hasriadi dengan meraih 2.508 suara sendiri. Lalu total keseluruhan partai mencapai 4.926 suara.
Terakhir adalah PDI-Perjuangan. Dimana Caleg atas nama Dominikus Buliba Gebze meraih 1.870 suara dan total suara partai keseluruhan 4. 334, menghantarnya juga ke DPR Papua Selatan.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun