Darurat! Masyarakat 6 Kampung di Distrik Waan Konsumsi Air Berwarna Kecoklatan

Laporan Utama353 views

Waan, Suryapapua.com– “Memang masyarakat di enam kampung di Distrik Waan, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan memiliki  sumur alam yang digali  sendiri dengan kedalaman antara 4-5 meter. Itupun berada di bevak atau dusun-dusun dengan jarak tempuh 15 kilometer. Kini air dalam  sumur tersebut, praktis menurun drastis. Ketika  digali lagi, akan  muncul lumpur.”

Demikian disampaikan Kepala Distrik Waan, Viktor Kabuya kepada Surya Papua di Kampung Wantarma beberapa hari lalu. Menurutnya, meski kondisi air berlumpur, namun mau tidak mau, suka tidak suka masyarakat menyaringnya kembali dengan kain  mengeluarkan  udang halus serta kotoran lain untuk  dimasak kembali dijadikan air minum.

Lalu, demikian Viktor, kondisi airnya juga sudah berwarna kecoklatan atau kuning, meskipun telah direbus. “Mau bagaimana lagi, dengan terpaksa diminum. Karena tidak ada jalan lain untuk mendapatkan sumber air  layak,” ungkapnya.

Dikatakan, krisis air bersih tersebut terjadi di semua kampung di wilayah Distrik Waan yakni  Konorauw, Sabon, Tor, Kladar, Waan dan satu kampung lainnya. “Ya, itu karena  musim kemarau berkepanjangan,” katanya.

Diakui beberapa tahun silam, Pemerintah Kabupaten Merauke membangun sumur bor. Hanya karena kondisi alam disertai kadar air tinggi, maka  tak mampu bertahan. Sehingga ketika dilakukan pengeboran, muncul lumpur dari dalam, bukan air bersih.

“Saya sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Merauke agar dibuatkan embung dengan dilakukan penggalian sekaligus dilapisi tikar baja untuk menadah atau menyimpan air hujan agar bisa menjadi cadangan bagi masyarakat,” jelasnya.

Penulis : Frans Kobun

Editor   : Frans Kobun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *