Wisata 1.000 Musamus di Kampung Salor Indah Yang Masih Minim Fasilitas

Ragam510 views

Merauke, Suryapapua.com– Salah satu ikon tempat wisata yang perlu diberikan perhatian secara khusus oleh Pemerintah Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan untuk ditata dan dibangun adalah wisata 1.000 musamus di Kampung Salor Indah, Distrik Kurik.

Minggu (11/12), kru Surya Papua melakukan perjalanan ke tempat wisata dimaksud. Sekaligus melihat dari dekat, ikon wisata yang menjadi perhatian utamanya adalah  musamus (rumah semut).

Sepintas terlihat, kawasan dimaksud belum ditata serta dikelola secara baik. Bagaimana tidak, jalan masuk menuju lokasi saja, masih jalan tanah dan belum dilakukan pengaspalan, sehingga kondisinya berlumpur ketika diguyur hujan.

Belum lagi rumah-rumah semut di dalamnya,  sebagian besar  di sekeliling, ditumbuhi rumput tebal. Sehingga tak dapat dijangkau  masyarakat yang berkunjung kesana.

Juga fasilitas pendukung lain seperti MCK dan lain-lain  yang belum dibangun pula.

Beberapa tempat jualan yang menyediakan menu bagi para pengunjung di lokasi wisata – Surya Papua/Yulianus Bwariat
Beberapa tempat jualan yang menyediakan menu bagi para pengunjung di lokasi wisata – Surya Papua/Yulianus Bwariat

Bahkan, sejumlah tempat jualan dibangun di sekitar, sudah tidak beroperasi lagi. Itu dikarenakan minimnya orang berkunjung ke lokasi wisata dimaksud.

Berbagai informasi yang  dihimpun, lokasi wisata 1.000 musamus tersebut, berada di atas lahan seluas 29 hektar yang dikelola  Kampung Salor Indah. Hanya saja, banyak rumah semut tak terawatt baik, akibat rumput tebal mengelilinginya.

Dua penjaga di tempat wisata, Demy Kaimu dan Jumadi menuturkan, dalam seminggu, hanya dua kali dibuka yakni Sabtu dan Minggu. Sedangkan pengunjung yang datang, tidak menentu jumlahnya.

“Pendapatan yang didapatkan dalam sehari antara Rp 300.000-Rp 500.000,” ungkapnya.

Setiap orang yang datang, menurut keduanya, dikenakan karcis Rp 10.000.  Hasil atau pendapatan yang diperoleh,  diserahkan ke Kampung Salor Indah.

“Kami disini hanya menjaga. Kalau berkaitan dengan penataan lain-lain termasuk fasilitas di dalam tempat wisata ini, bukan tanggungjawab kami untuk bicara,” kata Jumadi.

Penulis : Frans Kobun

Editor   : Frans Kobun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *