Merauke, Suryapapua.com– “ Saya tidak mau terulang lagi, anak-anak Papua yang dikirim untuk kuliah keluar negeri, pulang sebelum berhasil atau membawa ijazah.”
Penegasan itu disampaikan Bupati Merauke, Romanus Mbaraka ketika memberikan arahan kepada puluhan calon anak Marind yang akan kuliah di sejumlah perguruan tinggi di Amerika Serikat dan Rusia di auditorium kantor bupati tad pagi.
“Saya anak Kimaam, sekali tokong perahu, harus sampai tujuan, meskipun menghadapi badai gelombang besar,” ujarnya.
Jadi, lanjut Bupati Mbaraka, anak-anak Marind yang dikirim untuk kuliah di dua negara tersebut, harus sampai selesai.Karena ini adalah salah satu program prioritas yang harus disukseskan.
Dalam kesempatan itu, Bupati Mbaraka meminta kepada managemen PLI merinci secara jelas anggaran yang dibutuhkan. Karena yang dikelola adalah uang pemerintah.
Planing harus pasti serta jujur dan transparan. Tidak boleh main-main. Karena yang dikirim kuliah adalah anak Papua.
“Kenapa saya minta laporan detail, karena Pemkab Merauke harus membuat pertanggungjawaban kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI,” ujarnya.
Diakuinya kalau sering mengoreksi tentang anggaran yang diusulkan. “Ya saya bisa lihat saat diajukan, salahnya dimana. Bukan saya tak bisa alokasi anggaran untuk biaya pendidikan, tetapi harus jujur bekerja,” katanya.
Bupati juga meminta adanya kepastian PLI sehubungan puluhan anak Marind kuliah ke luar negeri. “Berikan laporan secara tertulis kepada saya,” pintanya.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun