‘Saya Anak Kimaam, Sekali Tokong Perahu Harus Sampai Tujuan’

Pemerintahan378 views

Merauke, Suryapapua.com– “ Saya tidak mau terulang lagi, anak-anak Papua yang dikirim untuk kuliah keluar negeri, pulang sebelum berhasil atau membawa  ijazah.”

Penegasan itu disampaikan Bupati Merauke, Romanus Mbaraka ketika memberikan  arahan kepada puluhan calon anak Marind yang akan kuliah di sejumlah perguruan tinggi di Amerika Serikat dan Rusia di auditorium kantor bupati tad pagi.

“Saya anak Kimaam, sekali tokong perahu, harus sampai tujuan, meskipun menghadapi badai gelombang besar,” ujarnya.

Jadi, lanjut Bupati Mbaraka,  anak-anak Marind yang dikirim untuk kuliah  di dua negara tersebut,  harus sampai selesai.Karena ini adalah salah satu program prioritas yang harus disukseskan.

Dalam kesempatan itu, Bupati Mbaraka meminta kepada managemen PLI merinci secara jelas anggaran yang dibutuhkan. Karena yang dikelola adalah uang pemerintah.

Planing harus pasti  serta jujur dan transparan. Tidak boleh main-main. Karena yang dikirim kuliah adalah anak Papua.

“Kenapa saya minta laporan detail, karena Pemkab Merauke harus membuat pertanggungjawaban kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI,” ujarnya.

Diakuinya kalau sering mengoreksi tentang anggaran yang diusulkan. “Ya saya bisa lihat saat diajukan,  salahnya dimana. Bukan saya tak bisa alokasi anggaran untuk biaya pendidikan, tetapi harus jujur bekerja,” katanya.

Bupati juga meminta adanya kepastian  PLI sehubungan puluhan anak Marind kuliah ke luar negeri. “Berikan laporan secara tertulis kepada saya,” pintanya.

Penulis : Frans Kobun

Editor   : Frans Kobun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *