Merauke, Suryapapua.com– Kurang lebih 200 hektar lahan dibuka oleh petani di Kampung Hidup Baru (SP-7), Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke untuk di tanami padi di areal persawahan dalam musim gadu.
Namun sayangnya, hasil tanam dalam musim tersebut, umumnya gagal total. Itu diakibatkan secarangan hama maupun genangan banjir kala usia padi baru ditanam.
Kepala Kampung Hidup Baru, Vincentius Nai kepada Surya Papua Selasa (11/10) mengatakan, saat ini masyarakat sedang fokus membuka lahan untuk menanam di musim rendengan.
“Memang musim gadu baru berlalu. Hanya saja hasil sama sekali tak memuaskan. Meski petani sempat putus asa, namun saya sebagai kepala kampung terus memberikan motivasi agar mereka bangkit dan menanam di musim rendengan,” katanya.
Dikatakan, biasanya kalau padi berhasil, dalam satu hektar, petani mendapatkan sampai 100 sak atau karung gabah. Tapi ini justru sangat parah setelah serangan hama, dimana petani hanya mendapatkan 6-7 sak gabah.
“Ya mau bagaimana. Ini serangan hama dan harus bisa diterima. Karena tidak hanya terjadi di Kampung Hidup Baru, tetapi di daerah lain juga demikian,” ujarnya.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun