Merauke, Suryapapua.com– Jumat (22/7), tepat pukul 14.00 WIT, Bupati Merauke, Romanus Mbaraka tiba di Jalan Onggatmit, Kelurahan Muli, tepatnya di pemukiman masyarakat Asmat yang sudah puluhan tahun hidup dan tinggal disitu.
Selembar tenda dibentangkan diantara perumahan warga yang tinggal sejengkal dengan badan aspal jalan. Dibawa tenda, disusun beberapa kursi saja, mengingat tempat yang sempit.
Sedangkan ratusan warga lain, baik orangtua hingga anak-anak, rela berdiri kurang lebih dua jam sekaligus mendengarkan secara langsung arahan Bupati Merauke.
Pertemuan tersebut, dihadiri oleh Lurah Muli, Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Kabupaten Merauke, Intelektual Marind yang juga Dosen Universitas Negeri Musamus (Unmus), Burhanuddin Zein.
Suasana pertemuan terlihat sangat cair. Tak ada sekat atau jarak dibangun. Sesekali gelak tawa muncul dikala diskusi dan atau dialog sedang berjalan.
Bupati Mbaraka dalam kesempatan itu mengatakan, seharusnya dari tahun lalu, ia telah mengagendakan untuk bertemu sekaligus berdiskusi bersama masyarakat Asmat disini. Hanya saja berbagai kegiatan dan kesibukan, sehingga baru hari ini terlaksana.
“Saya ingin menyampaikan bahwa Provinsi Papua Selatan (PPS) sudah resmi setelah disahkan DPR RI dalam sidang paripurna tanggal 30 Juni 2022 silam,” ungkap Bupati Mbaraka.
Olehnya, lanjut bupati, semua harus berpikir bersama sama bagaimana kedepan setelah provinsi ini sudah ada. Lalu ibukota Provinsi Papua Selatan adalah Merauke.
Begitu telah sah, menurutnya, orang banyak sudah mulai berdatangan, kalau pergi kurang. Itu terlihat dari armada pesawat yang penuh terus dengan penumpang.
“Nah ketika orang banyak dari berbagai belahan datang di Merauke, tanah ini akan semakin sempit. Lalu keperluan lain-lain juga dipastikan bertambah,” katanya.
Lebih lanjut Bupati Mbaraka mengungkapkan, tanggal 29 Juli 2022 mendatang, tim dari pemerintah pusat akan datang, sekaligus mengesahkan ibukota provinsi yang berkedudukan di Merauke,” jelasnya.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun