Merauke, Suryapapua.com– Bupati Merauke, Romanus Mbaraka bertemu dengan Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi di ruang kerjanya Kamis (7/7), sekaligus membahas sejumlah hal penting yang berkaitan dengan transportasi udara dan laut.
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Perhubungan RI didampingi Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara, Polana Banguningsih Pramesti dan Dirjen Perhubungan Laut.
Usai pertemuan, Bupati Mbaraka yang dihubungi Surya Papua melalui telpon selulernya menjelaskan, salah satu point penting disampaikan kepada Menhub adalah keterbatasan armada pesawat ke Kabupaten Merauke.
Selama ini, katanya, hanya pesawat Garuda dan Lion Air beroperasi melayani penerbangan ke Merauke. Sementara mobilisasi dan atau penumpang baik dari Merauke atau tempat lain sangat tinggi.
Lalu dengan hanya dilayani dua armada pesawat, jelas Bupati Mbaraka, harga tiket menjadi sangat mahal.
Terhadap persoalan kurangnya armada penerbangan, Menhub langsung memerintahkan kepada Dirjen Perhubungan Udara agar berkomunikasi dengan sejumlah armada airlines lain agar segera masuk ke Kabupaten Merauke.
Hal lain disampaikan Bupati Mbaraka adalah permohonon pembangunan infratruktur pelabuhan. Karena pelabuhan Merauke menjadi pintu utama import dan eksport.
Apalagi, katanya, Merauke menjadi ibukota Provinsi Papua Selatan (PPS). Sehingga pengembangan pelabuhan harus dilakukan, lantaran berbatasan dengan Negara Papua Nugini.
“Saya juga meminta kepada Pak Menhub agar dermaga perintis permanen harus dibangun di Kabupaten Merauke,” ungkapnya.
Point terakhir dibicarakan bersama Menhub adalah menyangkut aset beberapa pesawat Merpati milik masyarakat dan Pemkab Merauke yang masih berada di PT Merpati Nusantara Airline (MNA).
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun