Merauke, Suryapapua.com– Bupati Merauke, Romanus Mbaraka bersama wakilnya, H. Riduwan menyampaikan permohonan maaf, karena usai dilantik setahun silam, tak bisa langsung menemui rakyat di kampung-kampung.
“Kenapa kami belum turun kampung, karena masih melakukan pembenahan keuangan maupun birokrasi secara mendalam terlebih dahulu, mengingat sangat hancur setelah ditinggalkan pemerintahan sebelumnya,” ungkap Bupati Mbaraka di Kumbe Jumat (20/5).
Untuk diketahui, halal bi halal disertai turkam hari ini berlangsung di Kampung Kumbe dengan dihadiri ratusan masyarakat dari tiga kampung termasuk Kaiburse dan Onggari, Distrik Malind.
Dikatakan, setelah dilakukan pembenahan keuangan secara kedalam termasuk birokrasi (pelantikan pejabat baru), maka sudah mulai longgar. Sehingga tahun ini turkam terlaksana.
Bupati Mbaraka memberi contoh anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) saat dirinya masih menjabat periode 2011-2016 senilai Rp 2,4 triliun.
Namun sayangnya, setelah ganti bupati-wakil bupati baru, terjadi penurunan sangat signifikan. Dimana hanya tersisa Rp 1,8 milyar. Dari nilai penurunan itu, untuk membayar gaji aparatur sipil Negara (ASN) sekitar 7.000 orang termasuk operasional harian, menyedot anggaran Rp 1,4 triliun.
“Dengan demikian, anggaran pembangunan tak ada selama lima tahun kemarin. Sehingga rakyat berteriak dimana-mana, jalan rusak dan lain-lain,” tegasnya.
Setelah terpilih bersama wakil H. Riduwan, dalam hitungan tiga bulan, APBD Merauke sudah naik dan menembus angka Rp 2,1 triliun. Makanya perputaran uang di rakyat perlahan berjalan.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun