Sejumlah OAP di Ngguti Kritis Menderita Kusta, Nevil : ‘Saya Sedang Croscek’

Laporan Utama356 views

Merauke, Suryapapua.com– Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke, dr. Nevil Muskita menjelaskan, pihaknya sedang melakukan kroscek ke petugas Puskesmas Ngguti, sehubungan laporan serta beredarnya foto-foto  kalau sejumlah masyarakat disana sedang menderita penyakit kusta.

“Saya juga menyuruh staf  menyiapkan data-datanya mulai dari identitas masyarakat yang menderita kusta, lalu dari kampung mana saja. Sehingga dapat diketahui dan dipastikan apakah pasien itu sudah terdata di dinas atau baru menderita penyakit dimaksud,” ungkap Nevil saat dihubungi Surya Papua melalui ponselnya, kemarin.

Dikatakan, penyakit kusta itu sudah lama dan bukan sesuatu yang baru di Kabupaten Merauke. Beberapa tahun silam, tenaga kesehatan telah melakukan survei di kampung-kampung, termasuk di Ngguti dan diobati.

“Tahun lalu juga ada tiga penderita kusta ditemukan dan kita sudah obati. Jadi begitu ada laporan diterima, langsung ditindaklanjuti,” ujarnya.

Sehubungan  foto-foto penderita kusta di Distrik Ngguti yang beredar, jelas Nevil, pihaknya telah meminta dari kampung mana saja, termasuk identitasnya. Sehingga dapat dilakukan pengecekan data kembali yang dimiliki dinkes.

“Ya itu penting sekali agar kita memastikan apakah pasien baru atau lama.  Kalau lama, dicek lagi tahun berapa ditangani tenaga medis disana untuk menyembuhkan luka-lukanya,” ungkap Nevil.

“Memang untuk  beberapa pasien kusta di Ngguti, sudah lama teridentifikasi dan ditangani petugas kesehatan disana. Kalau ada yang baru, harus ada laporan jelas  baik identitas masyarakat itu dan dari kampung mana saja,” pintanya.

Sehubungan pernyataan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Merauke, Moses Kaibu bahwa dirinya pernah memberikan statement kalau kusta tak ada lagi,  sesugguhnya itu tidak benar.

“Saya tak pernah bicara kalau Merauke tak ada lagi kusta. Penyakit kusta sampai sekarang bermasalah disini. Dimana  prevalensinya 1/10.000. Dengan demikian, kusta masih bermasalah di Merauke,” tegasnya.

Nevil menjelaskan, kusta adalah penyakit menular, namun beda dengan penyakit lain. Karena masa inkubasinya lama. Misalnya seseorang terpapar, inkubasinya antara 2-5 tahun, baru muncul gejalah.

Nevil kembali menegaskann, khusus  penderita  kusta di Ngguti, mungkin baru ditemukan. Lalu sudah ditangani pula  dokter disana, karena tugasnya hadir untuk menangani.

“Kan dia dokter Puskesmas Ngguti yang melaksanakan tugas pelayanan di kampung-kampung, temasuk menangani pasien kusta di kampung ketika ditemukan,” katanya.

Penulis : Frans Kobun

Editor   : Frans Kobun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *