Romanus-Muyak ‘Bombardir’ Mappi, Banyak yang Panik?

Uncategorized551 views

BANYAK yang panik? Kok jadinya ramai sekali di medsos saat video serta gambar  dimunculkan ketika Calon Gubernur Papua Selatan bersama wakilnya, Romanus Mbaraka-Albertus Muyak melakukan kampanye terbuka di Kepi, Kabupaten Mappi 16 Oktober 2024.

Jurnalis Surya Papua, Frans Kobun melaporkan sekaligus mendeskripsikan dari lapangan mulai  proses penjemputan Cagub Papua Selatan, Romanus Mbaraka di Bandara Kepi hingga kampanye terbuka serta kampanye dialogis di Mur, Distrik Nambioman Bapai dan Bade, Distrik Edera.

Saat penjemputan, sedianya masyarakat maupun kendaraan tidak terlalu banyak diikutsertakan. Namun prediksi panitia di luar dugaan.

Betapa tidak, puluhan pikap maupun ratusan kendaraan roda dua berdatangan di Bandara Kepi. Tentu kedatangan mereka tak bisa dibendung, karena itu atas inisiatif masyarakat sendiri.

Konvoi kendaraan mengular dari bandara, hingga sempat membuat macet jalan.

Lebih mengerihkan lagi adalah Pasukan Tim Kaki Abu yang jumlahnya mencapai ratusan orang juga.

Mereka telah menunggu Calon Gubernur-Wakil Gubernur Papua Selatan, Romanus Mbaraka-Albert Muyak di salah satu titik di tengah jalan (tak masuk dalam rombongan konvoi;red).

Ratusan masyarakat tersebut, menghadang Romanus-Muyak dengan hastag MASAK POHON itu. Sekaligus  membawa ke salah satu rumah di sekitar untuk berdialog.

Usut punya usut, Pasukan Tim Kaki Abu itu adalah kumpulan perwakilan masyarakat dari kampung-kampung yang siap bekerja keras memenangkan Romanus-Muyak dalam pertarungan Pilgub Papua Selatan 2024.

Dengan demikian, jumlah massa yang turun ketika Romanus tiba, mencapai 1.000-an lebih orang.

Lalu saat konvoi, ternyata menyita perhatian masyarakat di sepanjang jalan.

Mereka berdiri di depan rumah maupun trotoar, sekaligus memberikan aplous kepada pasangan nomor urut 3 itu.

Hari yang ditunggu dan dinantikan pun tiba, tepatnya tanggal 16 Oktober 2024. Sesuai schedule, Romanus-Muyak didampingi Tim Koalisi Papua Selatan Bersatu  melakukan kampanye terbuka di Lapangan Krida-Kepi, Kabupaten Mappi pukul 10.00 WIT.

Namun masyarakat sejak pukul 07.00 WIT, sudah berdatangan. Mereka ingin melihat sekaligus mendengar secara langsung pidato Romanus-Muyak (mantan birokrat tulen tersebut).

Lapangan Krida menjadi saksi sejarah. Penuh sesak dengan manusia dari berbagai penjuru di Kabupaten Mappi.

Mereka tak bergerak pergi. Jumlahnya mencapai belasan ribu yang ingin mendengan apa program disampaikan Romanus-Muyak.

Dua jurkam diberikan kesempatan terlebih dahulu membakar semangat masyarakat di tengah lapangan yang intinya meminta semua rakyat di Kabupaten Mappi, termasuk warga Nusantara menjatuhkan pilihan kepada Romanus-Muyak.

Durasi menyampaikan kampanye dibatasi, karena harus menyesuaikan waktu yang dikeluarkan penyelenggara.

Tiba saatnya Romanus Mbaraka, Cagub Papua Selatan diberikan kesempatan berkampanye dari atas podium.

Suasana di Lapangan Krida hening, bahkan tak ada satupun bergeser pergi, meskipun terik matahari sedang ‘menyengat tubuh mereka.

‘Bak’ orator dari atas panggung. Suaranya menggelegar ke langit angkasa hingga membuat belasan ribu masyarakat seperti sedang ‘dihipnotis.’

Singkat, padat dan jelas program kerja disampaikan Romanus Mbaraka.

Romanus tidak seperti sedang memberikan kuliah kepada mahasiswa-mahasiswi atau  memutar kata-kata serta beretorika panjang yang membuat rakyat bingung menerjemahkan.

Ini nyata dan riil disampaikan anak kampung dari Batu Merah, Kampung Kalilam (Pulau Terapung Kimaam).

Beda kelas-lah. Romanus-Muyak adalah mantan birokrat tulen dan telah banyak ‘bekas tangan’ pembangunan dibuat untuk rakyat.

Dengan demikian, ketika menyampaikan program kerjanya-pun, realistis dan itu diinginkan ‘akar rumput.’

Dari hitungan Surya Papua, Romanus Mbaraka hanya berbicara kurang lebih stengah jam. Tetapi program yang  disampaikan, sangat sederhana.

Usai menyampaikan kampanye-nya, giliran Calon Wakil Gubernur Papua Selatan, Albertus Muyak  berbicara dari atas podium yang langsung mendapatkan empati luar biasa dari masyarakat di Lapangan Krida.

Tak lama juga Muyak bicara. Karena sebagian besar program yang akan dijalankan ketika Tuhan merestui mereka menahkodai Provinsi Papua Selatan, telah dibeberkan Romanus Mbaraka.

Dalam kampanye itu, dua penyanyi andalah yakni Mitha Talahaatu serta Raggae, penyanyi yang diterbangkan langsung dari negarannya Papua Nugini (PNG).

Kehadiran Mitha dan Raggae semakin lengkap. Karena selain keduanya menghibur masyarakat dengan lagu-lagu hits-nya, juga mengajak masyarakat di Kabupaten Mappi agar menjatuhkan pilihan kepada Romanus-Muyak.

Tepat pukul 12.00 WIT, Romanus-Muyak selesai melakukan kampanye. Namun hiburan kepada rakyat masih terus berlangsung.

Bergerak ke Mur

Keesokan harinya, Romanus-Muyak bergerak menuju ke Distrik Nambioman Bapai melakukan kampanye terbatas di Mur (ibukota distrik).

Perjalanan dengan kendaraan ditempuh dalam durasi waktu kurang lebih dua jam. Ternyata ratusan masyarakat disana sejak pagi telah menunggu Romanus-Muyak.

Merekapun diarak dengan tarian ke lokasi pertemuan. Bahkan Albertus Muyak digotong belasan pemuda setempat, karena tahu bahwa yang hadir atau datang adalah anak asli dari Distrik Nambioman Bapai.

Kurang lebih satu jam, Romanus-Muyak melakukan kampanye, sekaligus membeberkan program kerja yang sudah pasti akan direalisasikan ketika dipilih masyarakat empat kabupaten termasuk Mappi.

Usai dialog, ada hal unik dan menarik. Karena Tokoh Adat  Nambioman Bapai, Nobertus Yagoyamu menantang masyarakatnya dengan kata-kata yang sangat keras.

“Saya minta semua lihat kedepan (panggung), ini anak kita Albert Muyak datang. Jadi wajib harus dipilih. Ingat, apa yang saya sampaikan sedang di dengar leluhur dan tanah ini. Jadi jangan coba-coba berkhianat,” tegasnya.

Bergeser Lagi  ke Bade

Dari Mur, Romanus Mbaraka bergeser ke Bade, Ibukota Distrik Edera dengan spead boat kurang lebih 2,5 jam, lantaran sedang menunggu ratusan masyarakat dari kampung-kampung.

Perjalanan Romanus ke Bade tak ditemani wakilnya, Albertus Muyak. Karena ditugaskan untuk beberapa hari kedepan tetap stay di Kota Kepi terlebih dahulu.

Bade kembali meledak. Betapa tidak, kurang lebih 800-an masyarakat menyambut Romanus Mbaraka di pelabuhan setelah turun dari spead boat.

Selanjutnya diarak dengan tarian menuju ke lokasi pertemuan. Ruangan yang disiapkan-pun tidak mencukupi, manusia penuh sesak pula.

Akhirnya sebagian besar memilih duduk di luar sambil mendengar secara langsung berbagai program riil yang disampaikan Romanus Mbaraka.

Suka cita pun terpancar dari raut wajah ratusan masyarakat ketika mendengar secara langsung berbagai program riil yang disampaikan Romanus.

Tak ada yang bergerak pergi. Semua mengikuti kampanye sampai tuntas hingga dilanjutkan foto bersama sekaligus berjabatan tangan. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *