Merauke, Suryapapua.com– Bertempat di auditorium kantor bupati Sabtu (27/5), Bupati Merauke, Romanus Mbaraka menyerahkan Surat Keputusan (SK) Pegawai Negeri Sipil (PNS) kepada 662 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan pemerintah setempat formasi 2013 dan 2018.
Penyerahan dilakukan secara simbolis kepada tiga perwakilan PNS oleh Bupati Mbaraka didampingi Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah, Yeremias Ndiken, Asisten I, Yuwono serta Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) setempat, Urbanus Kaize.
Dalam sambutannya, Bupati Mbaraka berpesan kepada ratusan ASN agar mengucap syukur kepada Tuhan serta orangtua dan juga orang lain yang membantu selama ini.
Dikatakan, jika selama mengurus administrasi, ada pungutan liar dilakukan, segera laporkan. “Saya bantu kalian dengan tulus. Bagaimana membantu kalian, hanya saya dan Tuhan Yesus tahu. Saya tak meminta balasan dari kamu semua, biar menjadi ‘deposit’ bagi saya masuk ke Kerajaan Surga,” ujarnya.
“Harus tugas dengan baik. Jangan pernah menganggap remeh dengan jabatan sebagai PNS. Karena itu berkat yang diberikan Tuhan dalam hidup,” pintanya.
Bupati Mbaraka kembali menegaskan, janganlah bekerja dengan bersungut-sungut di tempat tugas. Ketika kalian kerja dengan bersungut, akan membunuh semangat diri sendiri.
Negeri ini, lanjut Bupati Mbaraka, berada di tangan kalian semua. Ingat, masih banyak rakyat susah di tanah ini. Jadi mengabdilah dengan baik. “Tuhan berikan kamu dalam jabatan ini. Jadi, berikanlah kepada Tuhan apa yang Tuhan punya dan berikanlah kepada rakyat apa yang rakyat punya,” pintanya.
“Ada kalimat bijak dari saya, seorang pemimpin tidak bisa menyenangkan seluruh rakyatnya. Tetapi seorang pemimpin jangan menyusahkan rakyatnya. Karena yang bisa menyenangkan semua orang, hanya Tuhan. Lima roti dan dua ekor ikan, bisa diubah Tuhan sekaligus diberikan kepada 5000 orang untuk dimakan,” ujarnya.
Bagi PNS Marind, Jadilah Orang Potensial
Dalam kesempatan itu, Bupati Mbaraka juga meminta kepada PNS orang Marind agar menjadi orang potensial untuk tanah ini. Jangan senantiasa larut dengan persoalan harian. “Ikut isu inilah, isu itulah yang tak bermanfaat,” katanya.
Tataplah kedepan dengan kreativitas dan kemampuan, juga berbuatlah untuk orang lain. Kalau orang sewot dengan segala persoalan, itu hanya sementara, hanya musiman dan situasional. Tetapi orang lupa apa yang harus dilakukan.
“Terakhir saya ingatkan, harus rajin masuk kantor, jangan datang apel pagi, lalu hilang, baru jam hampir pulang balik ke kantor,” pintanya.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun