Merauke, Suryapapua.com-Bupati Merauke, Romanus Mbaraka memberikan warning keras kepada para kepala sekolah agar tidak mengangkat tenaga honorer sekolah.
“Nanti ketika diangkat, ujung-ujungnya akan minta diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil,” ungkap Bupati Mbaraka dalam sambutannya pada pelantikan ratusan guru maupun kepala puskesmas serta pejabat fungsional di swiss belhotel tadi pagi.
Lalu, demikian Bupati Mbaraka, nasib mereka menjadi tergantung, meski diberikan insentif tiap bulan Rp300.000 yang bersumber dari dana BOS.
“Sekali lagi saya ingatkan kepsek tak mengangkat tenaga honor sekolah. Jangan menggantungkan orang antara harapan serta kenyataan,” pintanya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Mbaraka meminta kepada para kepsek yang dilantik melaksanakan tugas dengan baik.
“Perlu juga saya sampaikan bahwa mulai tahun ini, tidak ada lagi honor maupun tunjangan. Mungkin disatukan menjadi TPP. Nah kalau absensi digital dipasang dan hanya stengah hari saja masuk, itu dinyatakan sehari tidak masuk. Dampaknya adalah pemotongan gaji,” ujarnya.
Bupati Mbaraka kembali menjelaskan, untuk mendapatkan sumber dana DAK bidang pendidikan, kepsek harus ekstara ketat dalam merancang data.
Apakah data dapodik dan lain-lain, termasuk data infrastruktur sekolah agar dibuat secara baik. Karena data dimaksud akan digunakan untuk mendapatkan alokasi DAK.
“Dari pengalaman 2021 saat saya urus dana DAK bidang pendidikan, itu kecil sekali. Padahal alokasi anggarannya di Indonesia sangat besar,” jelasnya.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun