Warga Pertanyakan Pengiriman OAP ke Israel, Romanus: Tak ada Hubungan Dengan Agama! Itu Semata-Mata Belajar Pertanian

Laporan Utama206 views

Jagebob, Suryapapua.com-Saat Calon Gubernur-Wakil Gubernur Papua Selatan, Romanus Mbaraka-Albert Muyak  melakukan silaturahmi serta diskusi dengan ratusan masyarakat di Kampung Angger Permai, Distrik Jagebob, Kabupaten Merauke, salah seorang warga setempat mempertanyakan pengiriman orang asli Papua (OAP) ke Israel.

“Kami masyarakat awam ingin mendengar langsung penjelasan  Bapak Romanus Mbaraka (Calon Gubernur Papua Selatan) sehubungan pernyataan yang disampaikan  terkait rencana pengiriman pelajar OAP kuliah ke Israel dalam debat beberapa waktu lalu,” tanya seorang warga setempat saat dialog yang berlangsung Rabu (30/10/2024).

“Ya, saya ingin bertanya langsung agar menjadi jelas, sekaligus masyarakat mengetahui dan tidak terus bertanya-tanya,” ungkapnya.

Menanggapi itu, Romanus Mbaraka meminta masyarakat agar jangan melulu berpikir kepada agama. “Ketika saya omong Israel dalam debat, orang sudah punya pikiran negatif, padahal sesungguhnya tidak,” tegasnya.

“Ucapan saya bahwa akan mengirim pelajar OAP ke Israel, semata-mata untuk mereka belajar tentang ilmu pertanian. Sekaligus ilmu dibawa pulang dan ditrerapkan disini. Jadi bukan persoalan tentang agama,” katanya.

Masyarakat, lanjut Romanus, harus mengrtahui dan memahami bahwa di Israel daerah padang gurun. Lalu negara tersebut, mampu mengubah gurun menjadi hutan hijau.

“Itu sangat luar biasa. Jadi saya tegaskan kembali bahwa  rencana pengiriman pelajar OAP ke Israel, bukan mengambil soal agamanya, tidak sama sekali,” ungkapnya.

Olehnnya agar semua orang termasuk masyarakat di Kampung Angger Permegi tak larut berpikir secara negatif.

“Ya, kalau memang Negara Indonesia tak mengizinkan anak-anak OAP dikirim kuliah di Israel, tentu tak bisa dipaksakan,” jelasnya.

“Tapi perlu diingat bahwa di Israel itu ada kelebihan tentang pertanian. Jadi kesana  bukan tentang masalah agama,” katanya lagi.

“Jujur bahwa orang hanya karena kepentingan politik, ingin memelintir bahasa yang saya sampaikan,” tandasnya.

Penulis : Frans Kobun

Editor   : Frans Kobun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *