Venansius Ang Nahkodai Perkumpulan Budi Luhur Kabupaten Merauke

Ragam224 views

Merauke, Suryapapua.com– Dalam moment acara Imlek Bersama 2024 yang diikuti ratusan etnis Tionghoa Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan di Swiss belhotel Minggu (25/02/2024), salah satu agenda penting dihasilkan yakni  pemilihan Ketua Perkumpulan Budi Luhur periode 2024-2028, setelah masa jabatan Simon Abraham bersama pengurusnya dinyatakan berakhir.

Dalam proses pemilihan yang sangat demokratis dengan diikuti dua kandidat, Venansius Ang terpilih dan atau dipercayakan Etnis Tionghoa untuk memimpin lima tahun kedepan.

Saat ditemui sejumlah wartawan di kediamannya Selasa (27/02/2024),  Venansius  mengatakan, akan menjalankan tugas serta tanggungjawab yang telah diberikan dengan sebaik mungkin.

Wadah organisasi ini, jelas dia, harus berintegritas, kreatif serta inovatif. Lalu paling utama dalam perkumpulan  dimaksud adalah  saling menjunjung tinggi rasa persaudaraan serta kekeluargaan antar sesama anggota untuk bekerja lebih baik sesuai profesi dalam segala hal.

Lebih lanjut Venansius mengatakan, program kepengurusan lama dibawah kepemimpinan Simon Abraham, sudah pasti dilanjutkan. Karena mereka telah meletakan fondasi yang kuat bagi Perkumpulan Budi Luhur.

Dijelaskannya, apabila dilihat dari kebutuhan perkumpulan ini (etnis Tionghoa), paling utama dan urgen adalah lokasi pemakaman, mengingat yang ada sekarang di Jalan Ermasu, sudah sangat padat  sehingga harus dipindahkan.

“Memang pengurus lama telah  mempunyai master plan dengan lokasi baru di Wasur. Kami pengurus baru akan tindaklanjuti agar segera  digunakan, hanya saja masih berproses. Saya dengar dari Pak Simon, masih proses pengurusan izin. Namun untuk pencapaian fisik, sesungguhnya sudah bisa dimanfaatkan,” jelasnya.

Hal lain diprioritaskan untuk dituntaskan yakni penyelesaian gedung serba guna di seputaran Jalan Seringgu, setelah sudah lama berdiri rangka-nya. “Mudah-mudahan  dalam kepengurusan kami segera diselesaikan, karena merupakan aset Perkumpulan Budi Luhur,” katanya.

Disinggung jumlah warga etnis Tionghoa di Kabupaten Merauke, Venansius  mengaku, pihaknya belum mengetahui data rilnya. Karena serahterima kepengurusan lama ke baru, belum terlaksana.

Namun demikian, diperkirakan sekitar 600 kepala keluarga. Jumlah dimaksud belum valid. “Tentunya setelah kepengurusan kami mulai berjalan, perlu pendataan kembali guna mengetahui secara riil jumlah warga etnis Tionghoa di Kabupaten Merauke,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, dia juga berkomitmen untuk terus bersinergi dan membangun komunikasi secara baik bersama Pemerintah Provinsi Papua Selatan dan Pemerintah Kabupaten Merauke, sekaligus ikut membangun untuk kemajuan daerah tercinta ini.

Penulis : Frans Kobun

Editor   : Frans Kobun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *