Merauke, Suryapapua.com– Usaha pengggilingan padi Berkah Vitary milik Sudarno di Kampung Amunkay, Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke selama ini menggunakan mesin diesel.
Hanya saja, sejak 2019 silam, secara bertahap mulai mengganti sebagian penggunaan mesin diesel berbahan bakar minyak dengan mesin listrik.
Saat ditemui Surya Papua Sabtu (18/6), Sudarno mengungkapkan, setelah beralih menggunakan listrik, usaha produksunya mengalami peningkatan dua kali lipat.
Dari produksi yang dilakukan 2-3 kali dalam setahun itu, dapat mencapai 20 ton. Padahal sebelumnya ketika masih dengan mesin diesel, hanya menembus 10 ton.
Selain itu, jelasnya, cost yang dikeluarkan juga mulai ringan. Jika dulunya biaya dikeluarkan Rp 600.000 untuk 75 liter bahan bakar minyak (BBM) setiap hari, kini bisa ditekan biaya produksi hingga 40 persen.
“Oleh karena tenaga listrik PLN memberikan banyak keuntungan, maka sejak tahun lalu, saya memutuskan menggunakan listrik pada seluruh aktivitas usaha disini. Lalu daya listrik dari semula hanya 33 kVA, dinaikkan menjadi 164 kVA,” ungkapnya.
Setelah kurang lebih setahun menerapkan electrifying agriculture dan menggunakan listrik PLN untuk kegiatan produksi, ia merasa keandalan dari penyuplaian daya sangat baik.
Ditambahkan, dari sisi pemeliharaan mesin, jauh lebih mudah untuk dilakukan. Sehingga kegiatan produksi menjadi lebih cepat dan kualitas yang dihasilkan sangat baik.
“Saya kira dengan program electrifying agriculture yang ditawarkan PLN, para pelaku usaha tani akan dapat meningkatkan hasil produksi dengan adanya bantuan listrik,” ujarnya.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Moch Andy Adchaminoerdin menjelaskan, program electrifying agriculture merupakan salah satu upaya PLN memberikan kemudahan penggunaan listrik bagi pelanggan, ketika menjalankan usaha tani dan meningkatkan produktivitasnya.
Pelayanan listrik yang prima dan handal akan terus dimaksimalkan agar hasil yang diperoleh menguntungkan.
“Kami berharap semakin banyak petani dan pelaku usaha di sektor pertanian beralih memanfaatkan listrik secara maksimal dalam kegiatan usahanya. Kami-pun terus berupaya penuh meningkatkan kualitas pelayanan dan keandalan listrik,” katanya.
Sudarno dan ‘Berkah Vitary’-nya merupakan salah satu contoh pelaku usaha yang sudah merasakan manfaat dari program electrifying agriculture. Hingga saat ini, usaha penggilingan padi di tempat usahanya telah memiliki 12 pekerja dengan ratusan petani Merauke sebagai pemasok gabah.
Sementara hasil produksinya telah didistribusikan ke banyak tempat, seperti Bulog Merauke, Timika dan Jayapura.
Penulis: Yulianus Bwariat
Editor: Frans Kobun