Merauke, Suryapapua.com– Perayaan Malam Paskah atau sering disebut vigili Paskah diawali dengan upacara cahaya lilin yang berlangsung di halaman Gereja Katolik Santa Theresia Buti, diikuti ratusan umat.
Upacara itu dipimpin Pastor Paroki Santa Theresia Buti, Pius Oematan, Pr dalam suasana gelap (semua lampu dimatikan). Lalu lilin Paskah dinyalahkan dari api yang telah diberkati.
Selanjutnya, lilin Paskah yang menjadi simbol bahwa Tuhan Yesus telah bangkit dari kematian, diarak ke dalam gereja sekaligus ditempatkan di dekat altar. Namun sebelumnya, lili-lilin kecil yang dibawa umat, dinyalahkan.
Sementara dalam khotbahnya Sabtu (8/4), Pastor Pius mengatakan, Yesus telah bangkut dari makamnya. Setelah bangkit, DIA lebih memilih menampakan diri sekaligus berjumpa dengan murid-muridnya di Yerusalem.
“Malam ini, kita telah merayakan kebangkitan Tuhan Yesus dari makam setelah wafat di Kayu Salib demi menebus dosa manusia,” ungkapnya.
Dengan lilin Paskah yang dinyalahkan dan disaksikan secara langsung ratusan umat, merupakan terang dan cahaya Kristus yang senantiasa menerangi serta menuntun langkah hidup setiap orang.
Selain itu, katanya, memberikan petunjuk kepada umat agar terus menjalani kehidupan di muka bumi.
“Lilin-lilin kecil yang dibawa umat sekaligus dinyalahkan adalah simbol bahwa ketika manusia rapuh dan putus asa, harus bangkit dan terus bersemangat serta berjuang tanpa putus asa mempersembahkan hidup kepada Kristus yang telah bangkit,” katanya.
Lebih lanjut Pastor Pius mengatakan, lilin kecil yang dinyalahkan, sekaligus menyemarakan malam kebangkitan Kristus. “Selama kita tidak putus asa dan percaya kepada Tuhan Yesus yang telah bangkit, akan senantiasa menerangi perjalanan hidup meski dengan segala keterbatasan,” ungkapnya.
“Saya mengajak kepada semua umat di Paroki Santa Theresia Buti agar tetap dan terus berjuang serta tak putus asa maupun putus harapan,” pintanya.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun