Tiga Jam Bersama Masyarakat, Bupati Merauke: ‘Saya Ingin Bangun Infrastruktur di Kampung Wantarma’

Pemerintahan220 views

Kontuar, Suryapapua.com– Kurang lebih tiga jam, Bupati Merauke, Romanus Mbaraka melakukan dialog bersama ratusan masyarakat di Kampung Wantarma, Distrik Kontuar.

Dari pantauan Surya Papua Sabtu (23/9), terlihat suasana keakraban sangat kental dibangun. Taka da jarak atau sekat dibangun. Diskusi-pun berlangsung aman dan lancar, karena lebih banyak digunakan saat dialog adalah bahasa daerah setempat.

Bupati Merauke, Romanus Mbaraka ketika ditemui Surya Papua menjelaskan, kunjungannya ke Kampung Wantarma, selain berdialog bersama rakyat, juga ingin membangun infrastruktur di kampung tersebut lebih bagus.

Lalu, jelasnya, infrastruktur yang dibangun adalah menyangkut hidup orang. Salah satunya adalah air tawar. Untuk diketahui,  sumber air tawar dengan debit besar, hanya bisa didapatkan di Kampung  Wantarma dibandingkan kampung lain mulai dari  Moy, Yawasir, Konorauw, Waan, Tor, Sabon serta Kladar.

Ratusan masyarakat Kampung Wantara sedang mendengar arahan Bupati Merauke, Romanus Mbaraka – Surya Papua/Frans Kobun
Ratusan masyarakat Kampung Wantara sedang mendengar arahan Bupati Merauke, Romanus Mbaraka – Surya Papua/Frans Kobun

“Memang sumber air sesungguhnya ada di Kampung Wantarma, sehingga saya berusaha agar setiap tahun masyarakat tak berteriak kesulitan air serta petugas kesehatan maupun guru meninggalkan tempat tugas,” jelasnya.

Jadi, demikian Bupati Mbaraka, pemerintah ingin menciptakan infrastruktur berkaitan dengan ketersediaan air.

Untuk langkah selanjutnya yang dilakukan adalah sistem bendali diterapkan terlebih dahulu agar bisa menampung air tadah hujan, sehingga sementara waktu masyarakat dapat terbantu.

Sedangkan rencana pengeboran, kemungkinan tidak, karena nanti perlu energi tetap seperti listrik dan lain-lain. Lalu ketika dengan listrik, usianya terbatas.

Tetapi, katanya, ketika dibangun dengan bendali, akan bertahan lama hingga dua generasi, apabila dilakukan pemeliharaan secara baik.

Lebih lanjut Bupati Mbaraka menjelaskan, sesuai adat istiadat orang Kimaam, dipinggir galian juga akan ditanami sagu. Sehingga air menjadi tawar kembali. “Memang sumber paling penting dan utama disini  adalah air. Sedangkan makanan tak terlalu susah, karena orang disini tak pernah kelaparan,” ujarnya.

Berkaitan dengan jaringan atau ifrastruktur jalan, menurutnya, akan dibangun mulai tahun depan dari Kampung Wantarma tembus ke Imes. Itu agar akses warga dari Kampung Wetau, Sibenda serta  Pemris lbih mudah.

Dalam kesempatan itu juga, Bupati Mbaraka menambahkan, akan dibangun airport serta pelabuhan di Kampung Wantarma. Karena ukuran Kabupaten Merauke yang paling jauh dan rakyatnya masih tertinggal adalah di kawasan Selatan serta Barat Pulau Kimaam.

Penulis : Frans Kobun

Editor   : Frans Kobun

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *