Merauke, Suryapapua.com– Perayaan Misa Inkulturasi Etnis di Gereja Katolik Santa Theresia Buti-Merauke yang digagas Pastor Simon Petrus Matruty yang dimulai sejak Agustus-November 2025, dinyatakan berakhir.
Penutupan ditandai penampilan Etnis Tanimbar Jilid II dalam perayaan misa inkulturasi di Gereja Santa Theresia Buti Minggu (16/10/2025).
Seperti biasa, tari-tarian serta lagu-lagu bernuansa Etnis Tanimbar menghantar perayaan misa iknulturasi yang dipimpin Pastor Simon Petrus Matruty.
Disaksikan suryapapua.com, prosesi perarakan dilakukan dari depan sakristi menuju ke jalan. Lalu Pastor Matruty bersama petugas serta misndinar diarak dengan tarian masuk ke dalam gereja.
Suasana perayaan misa berlangsung semarak. Karena selain tarian, juga lagu-lagu khas Tanimbar, mampu ‘menyedot’ perhatian ratusan umat yang memadati gereja.
Pastor Paroki Santa Theresia Buti, Simon Petrus Matruty mengungkapkan, seluruh etnis di Kabupaten Merauke, sejak bulan Agustus-November 2025, tampil dalam perayaan misa inkulturasi.

“Terimamasih banyak untuk semua etnis yang sudah dan atau telah mengambil bagian dalam perayaan misa inkulturasi di Gereja Katolik Santa Theresia Buti,” ungkapnya.
Tentunya, lanjut Pastor Sipe, semua akan mengenang masa-masa indah. Dimana sama-sama merajut persaudaraan dengan landasan budaya masing-masing.
“Budaya yang berbeda-beda, kita satukan dalam iman akan Kristus,” jelas Pastor Sipe.
“Itulah yang mempersatukan kita. Selain Indonesia Raya, Katolik mempersatukan semua,” ujarnya.
Betapa kaya gereja ini—-karena didalamnya terdapat banyak etnis tampil, sekaligus menunjukkan bahwa dalam gereja, ada jati diri dilebur dalam satu iman Katolik.

“Ya, hari ini Etnis Tanimbar mengakhiri seluruh proses perayaan misa Inkulturasi,” tandasnya.
Minggu depan, lanjut Pastor Sipe, sudah masuk pada minggu terakhir tahun liturgi lama dengan hari raya Kristus Raja Semesta Alam yang ditandai kehadiran Uskup Agung Merauke, Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC untuk penerimaan sakramen Krisma bagi umat.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun










