SEMARAK dan UNIK! Misa Inkulturasi Mappi di Gereja Katolik Santa Theresia Buti

Laporan Utama211 views

Merauke, Suryapapua.com– Unik! Kata ini pantas untuk menggambarkan akan situasi perayaan misa inkulturasi etnis Mappi  di Gereja Katolik Santa Theresia Buti-Merauke Minggu (17/08/2025) yang bertepatan juga dengan peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI.

Dari pantauan suryapapua.com, suasana baik di dalam gereja (altar)  hingga depan maupun samping, ‘didandani’ hiasan khas Mappi seperti danun kelapa dan lain-lain termasuk  sejumlah ukiran.

Lebih menarik dan unik adalah penampilan ratusan etnis Mappi dari empat suku yang mengenakan atribut adat serta mengukir wajah hingga menjadi perhatian 1.000-an umat Katolik ketika mengikuti perayaan misa inkulturasi.

Tidak hanya itu saja, doa-doa maupun lagu-lagu selama perayaan misa inkulturasi berlangsung, menggunakan bahasa Mappi yang sangat menarik serta mengundang perhatian.

Semaraknya misa inkulturasi ‘ala’ Mappi tersebut, tidak terlepas dari peran sejumlah Tokoh Intelektual Mappi  di Merauke seperti Yohanes Okdinon yang juga anggota Majelis Rakyat Papua Selatan, Agustinus Muyak (pejabat) serta sejumlah pihak lain.

Bahkan dalam perayaan dimaksud, hadir secara langsung Sekretaris Daerah (Sekda) Mappi,  Ferdinanus Kanakaimu, sejumlang anggota MRPS, anggota DPR Papua Selatan, Sofya serta beberapa pejabat Mappi lain di Merauke.

Perayaan misa didahului perarakan dari samping gereja menuju ke jalan utama dan masuk kembali ke dalam gereja, diiringi lagu serta tarian dari Kabupaten Mappi.

Misa dipimpin langsung Pastor Paroki Santa Theresia Buti, Simon Petrus Matruty yang dipadati 1.000-an umat Katolik baik di dalam, depan hingga samping kiri-kanan gereja.

Tampil Gagah Perkasa  

Pastor Paroki Santa Theresia Buti, Simon Petrus Matruty dalam kesempatan itu memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada masyarakat termasuk pejabat Mappi yang telah berpartisipasi dalam perayaan misa inkulturasi hari ini.

“Sekali lagi terimakasih kepada Bapak Sekda Mappi, sejumlah anggota MRPS maupun anggota DPRPS yang telah mensuport hingga misa inkulturasi berlangsung meriah dan unik,” ungkap Pastor Matruty.

Masyarakat Mappi dari empat suku besar di Merauke, demikian Pastor Matruty, sudah menunjukkan persatuan dan kesatuan serta kedaulatan.

Dari empat suku besar itu, menurutnya, semua melebur dalam satu kesatuan yang berdaulat dengan bersatu dalam bingkai Kabupaten Mappi.

“Hari ini, umat Mappi tampil gagah perkasa dengan nuansa alam yang dikenakan, juga kreativitas melalui lukisan yang mengungkapkan suku-suku ini kaya akan budaya,” katanya.

“Dihati kecil, saya anggap semua memberikan untuk Tuhan, meskipun lapar dan mengorbankan uang  banyak, kebersamaan serta semangat terus ditunjukkan dan terbukti hari ini melalui kekompakan selama perayaan misa inkulturasi berlangsung dari awal hingga akhir berjalan sangat meriah,” tandasnya.

Selama persiapan, mereka berlatih menjadi orang sabar, tidak emosional dan tak cepat mengambil tindakan yang tidak baik. “Jadi pantas saya berikan apresiasi kepada orang Mappi,” ujarnya.

Pastor Matruty kembali mengingatkan kepada masyarakay Mappi di Merauke agar bersatu dan menunjukkan karakter sebenarnya yakni orang- orang yang cinta damai.

Penulis : Frans Kobun

Editor   : Frans Kobun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *