Sagero Lagi! Sejumlah Pohon Kelapa ‘Berbuah Jerigen’ Ditemukan

Merauke, Suryapapua.com– Dari sagero menjadi sopi. Itulah bahan racikan utama yang dilakukan segelintir orang ‘mahir’ untuk memproduksi secara sembunyi-sembunyi.

Sadar atau tidak sadar, tindakan orang-orang itu, telah ikut menyusahkan dan mengganggu ketertiban umum.

Betapa tidak, saat sagero diproduksi dengan ‘tetek bengek’ racikan-nya hingga menjadi sopi, dapat dijual ke siapa saja dengan harga sangat terjangkau diantara kisaran Rp20.000-Rp25.000/botol vit sedang.

Tentu ini menjadi keprihatinan mendalam bagi banyak orang. Karena ketika orang membeli—minum, sudah pasti mabuk dan akan membuat kegaduha-keributan hingga mengganggu kenyamanan orang melakukan aktivitas siang atau malam hari.

Dengan melihat situasi demikian, aparat kepolisian—terutama dari Satnarkoba Polres Merauke tidak tinggal diam.

Setiap saat, kegiatan penyisiran dilakukan diberbagai penjuru termasuk di pinggiran kota.

Mayang kelapa yang dipotong dan langsung dimusnahkan ditempat – Surya Papua/IST
Mayang kelapa yang dipotong dan langsung dimusnahkan ditempat – Surya Papua/IST

Hasil-nya pun selalu didapatkan-ditemukan, selain sopi bersama perangkat produksi mulai dari dandang, kompor hingga peralatan produksi lain, juga sagero.

Kali ini kegiatan penyisiran dilakukan di beberapa titik atau tempat termasuk seputaran Lampu Satu, Kelurahan Samkai yang sering menjadi tempat produksi  penyulingan sagero.

Benar adanya. Akhirnya Kanit Kanit Opsnal Satnarkoba, Aiptu  Ariyanto bersama Bripka Sulaiman Mani, Briptu Prima A. Nugraha, Briptu Muh. Ramlan, Bripda Dimas Pangestu dan  Bripda Johanes AC Yunus menemukan ‘sarang’ sagero.

Dimana kurang lebih  enam  pohon kelapa ‘berbuah jerigen,’ setelah digantung dimayang-nya menampung sagero selama beberapa hari.

Dari rilis yang diterima suryapapua.com Rabu (15/10/2025), Kasat Resnarkoba Polres Merauke,  Ipda Daniel Z Rumpaidus mengungkapkan, anggotnya berhasil mengamankan sejumlah barang bukti.

Selain mayang kelapa, juga jerigen, tali serta perlalatan lain yang sedianya digunakan menurunkan sagero.

“Anggota saya langsung memerintahkan mayang kelapa segera dipotong dan tidak boleh menampung sagero lagi,” tegasnya.

Rumpaidus menambahkan, sejumlah barang bukti dimaksud, langsung dimusnahkan ditempat, termasuk sagero ditumpahkan ke tanah.

Penulis : Frans Kobun

Editor   : Frans Kobun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *