Merauke, Suryapapua.com– “Jatah aspirasi saya tahun ini berupa alat mesin pertanian (alsintan), selain untuk Kabupaten Merauke, Boven Digoel, juga Jayapura serta Keerom. Namun di tahun mendatang, saya akan lebih fokus di Merauke mengingat sudah provinsi sendiri.”
Demikian disampaikan anggota Komisi IV DPR RI, Sulaeman Hamzah dalam sambutannya pada penyerahan 53 alsintan (hantraktor) kepada gabungan kelompok tani (gapoktan) di Cikombong Selasa (29/8).
Hadir dalam penyerahan itu, Bupati Merauke, Romanus Mbaraka, anggota DPR Papua, Fauzun Nihayah, sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Merauke, Ketua DPD Partai Nasdem Kabupaten Merauke, Jeftry Tjahyadi, sejumlah pejabat dari organisasi perangkat daerah (OPD) serta perwakilan puluhan Gapoktan di sejumlah distrik.
Alsintan yang ada, demikian Sulaeman, adalah alat di bawah aspirasi yang diproses mulai dari perekrutan kelompok saat ia turun reses serta jaring aspirasi. Sehingga akhirnya barang-barang ini dibawa dan diterima petani hari ini.
Lebih lanjut Sulaeman menjelaskan, seluruh jatah aspirasi yang dibawa, sekaligus memenuhi keinginan Pemerintah Kabupaten Merauke yang mengharapkan, sekaligus sebagaimana disampaikan Presiden Jokowi, dimana Papua Selatan, lebih khusus Merauke akan menjadi lumbung pangan nasional.
“Lalu dibawah kepemimpinan Bupati Merauke, Romanus Mbaraka juga, kita sudah melihat kemajuan berarti dan sebagai sumbangsih pertanian di daerah ini,” katanya.
Puluhan alat pertanian yang dibawa dan dibagikan, masih banyak dalam perjalanan. “Untuk sektor perikanan dan kelautan, saya perlu sampaikan bahwa saya mendapatkan jatah benih ikan 1 juta ekor serta indukan 1.000 ekor. Dalam satu atau dua bulan kedepan akan tiba dan diberikan kepada rakyat,” ungkapnya.
Semua yang dilakukannya, semata-mata memajukan daerah Merauke. Tentu keberhasilan yang dicapai melalui bidang pertanian, kelautan serta segala aspek pembangunan lain, tentu akan membawa nama baik daerah ini dibawah kepemimpinan Romanus Mbaraka.
Produksi Menurun
Lebih lanjut Sulaeman mengatakan, dalam tahun ini, petani sedikit mengalami gagal panen, namun bukan disengaja. Faktornya karena cuaca dan iklim tak mendukung. Selain cuaca, juga persoalan pupuk.
“Ya, semua kekurangan tersebut, kami akan berusahan melalui jalur politik untuk dipenuhi dari Kementerian Pertanian,” katanya.
Sulaeman kembali menegaskan, dari pengalaman yang lalu, pihaknya menemukan data cukup bahwa ada satu-dua kelompok ternyata menggunakan alsintan secara sendiri sendiri. Padahal untuk kelompok, lalu melayani masyarakat.
“Saya ingatkan lagi kalau masih ada segelintir orang gunakan alsintan secara pribadi, tak segan-segan kami tarik kembali. Bagi siapa saja yang temukan, laporkan kepada saya, kami akan bersama dinas pertanian ambil tindakan,” pintanya.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun