Ulilin, Suryapapua.com– Linus Kabajay, salah seorang perwakilan masyarakat dari Kampung Baedup, Distrik Ulilin, Kabupaten Merauke membuka ketidakberesan dari PT IJS yang bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit.
Betapa tidak, sejak berooperasi, perusahan yang telah membongkar lahan masyarakat untuk perkebunan sawit di Ulilin, tidak memberikan perhatian secara khusus kepada anak-anak tuan dusun untuk bekerja di kantor perusahan maupun sebagai mandor.
“Jujur bahwa masyarakat pemilik ulayat dari tujuh marga sangat kecewa dengan managemen PT IJS. Karena lamaran anak-anak yang tamat SMA/SMK untuk bekerja di kantor maupun sebagai tenaga mandor, tak diresponi sama sekali,” ungkap Linus beberapa hari lalu.
Anak-anak tuan dusun tamatan SMA/SMK yang berjumlah belasan orang, menurutnya, hanya bekerja sebagai buruh kasar memanen buah kelapa sawit.
Mestinya mereka diberikan perhatian khusus sebagai mandor atau bekerja di kantor perusahan. “Sampai detik ini, tak ada satupun diakomodir sebagai mandor maupun pegawai di kantor,” tegas dia.
Lebih lanjut Linus mengaku, lamaran pekerjaan sudah dibuatkan dan diserahkan ke masing-masing tuan dusun untuk diteruskan ke perusahan. Jika ada klaim bahwa managemen belum menerima laparan, itu tidak betul.
“Kami merasa kecewa sekali, karena orang yang bekerja sebagai tenaga administrasi di PT IJS maupun mandor adalah pendatang. Lalu kenapa anak tuan dusun hanya sebagai buruh kasar,” tegasnya.
Menanggapi itu, Bupati Merauke, Romanus Mbaraka mengatakan, akan memperjuangkan dengan berkomununikasi langsung dengan pimpinan PT IJS agar anak-anak tuan dusun diberikan perhatian khusus.
“Saya upayahkan untuk anak tuan dusun di sejumlah posisi yang diminta, namun pesan saya agar bekerja dengan baik,” pintanya.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun