MASIH ingatkah dengan berbagai langkah dan terobosan dilakukan Romanus Mbaraka saat ‘menahkodai’ Kabupaten Merauke periode 2011-2016 silam?
Berbagai program kerja ditorehkan, salah satunya adalah Gerakan Membangun Kampungku (Gerbangku).
Program dimaksud tidak sekedar dilahirkan begitu saja, tetapi ada alasan mendasar setelah melihat kondisi kehidupan rakyat maupun pembangunan di 122 kampung yang stagnan di tempat alias tidak berjalan.
Melihat kondisi demikian, akhirnya Romanus Mbaraka, anak kampung dari Batu Merah, Kampung Kalilam, Distrik Kimaam melahirkan program Gerbangku.
Dari program tersebut, maka melalui anggaran, pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kabupaten Merauke, setiap kampung diberikan atau dikucurkan dana senilai Rp1 milyar.
Dana setiap kampung pun dikucurkan secara bertahap sekaligus digunakan masyarakat untuk membangun mulai dari pengerjaan perumahan, balai kampung, sumur, gorong-gorong, jalan setapak, MCK dan lain-lain.
Semua giat yang dilakukan ketika itu oleh masyarakat sendiri, tanpa mendatangkan pihak ketiga. Dan, hasilnya pun sangat menggembirakan.
Lalu dalam penggunaan anggaran maupun penyusunan program kerja, para Pendamping Gerbangku ditempatkan di setiap kampung. Tujuannya agar bisa membantu serta mengawasi pekerjaan, juga membantu pembuatan laporan.
Jadi tidak serta merta dana digelontorkan begitu saja dan dikelola rakyat, tetapi selalu melekat dalam pengawasan pendamping.
Selain itu, dana yang digelontorkan juga dimanfaatkan untuk kegiatan pemberdayaan ekonomi kerakyatan. Sehingga ada pendapatan diperoleh rakyat.
Dengan program Gerbangku, akhirnya ‘tetesan’ uang jatuh ke tangan rakyat sekaligus dinikmati secara langsung. Lalu uang-pun tidak dibawa keluar untuk belanja ke distrik maupun kota.
Selama lima tahun, Program Gerbangku berjalan baik-lancar dan masyarakat selalu memegang atau mendapatkan uang dari kegiatan secara gotong royong dalam kampung.
Germani
Tidak hanya Gerbangku berjalan, namun juga salah satu program andalan serta unggulan yang berhasil dijalankan adalah Program Germani (gerakan makan ikan).
Mengapa Romanus Mbaraka ikut melahirkan Program Germani? Karena Kabupaten Merauke memiliki potensi luar biasa berupa ikan.
Cara mengola serta memasak ikan pun murah meriah serta tidak membutuhkan biaya besar.
Hanya dengan bawang merah, bawang putih, kunyit serta lengkuas dimasukan ke kuali setelah airnya mendidih. Beberapa saat kemudian, ikannya sudah bisa diangkat lalu dikonsumsi.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun