Merauke, Suryapapua.com– Bertempat di Hotel Halogen Jumat (2/12), Bupati Merauke, Romanus Mbaraka membuka secara resmi rapat kerja 22 kepala distrik dan 11 lurah yang ditandai pemukulan tifa.
Rapat kerja untuk membahas berbagai program kerja dari masing-masing distrik serta kelurahan itu, dihadiri juga oleh para kepala dinas dari setiap organisasi perangkat daerah (OPD).
Dalam sambutannya, Bupati Mbaraka berpesan, silahkan para kepala distrik dan lurah membahas apa yang akan dilakukan dan diprogramkan di tahun depan.
“Memang uang kita terbatas, tetapi semangat tak boleh berhenti. Sebagai seorang pemimpin, jangan berpikir dulu tentang uang. Tetapi apa yang hendak dilakukan. Dan, apakah itu penting dari sekian yang dipikirkan, baru diprogramkan,” pintanya.
“Tidak dapat dipungkiri, ada yang dibangun dengan uang terlebih dahulu. Namun ada juga kegiatan dikerjakan dari belakang, uangnya nanti menyusul,” jelasnya.
Para kepala distrik dan lurah, lanjut Bupati Mbaraka, sudah sekolah dan saatnya sekarang di lapangan. Jangan pernah bicara kalau sudah mengenal akan tugas dan tanggungjawab.
Belajarlah dari tugas yang Tuhan berikan sekarang. Lalu tak boleh cuek yang Tuhan berikan hari ini. Karena jangan sampai selanjutnya akan hilang sendiri.
“Hari ini anda berbuat dalam tugas, akan menjadi catatan kecil untuk besok Tuhan berikan lebih besar oleh orang lain kepada anda. Tetapi ketika anda tak melakukan secara baik, menjadi catatan hitam untuk dipertimbangkan pada waktu yang akan datang,” katanya.
Bupati Mbaraka mengaku, sekarang ia lebih banyak memberikan motivasi kepada para kadistrik dan lurah agar menjadi orang hebat. Ingat bahwa kalian menjabat di saat lahirnya Provinsi Papua Selatan.
“Ya, pemerintahan ini akan efektif 2025 mendatang dan kalian yang akan digunakan,” ungkapnya.
“Sebagai senior, saya berpesan kerjakan tugas dengan baik dan harus memahami. Buatlah sesuatu yang orang lihat dan besok dong (rakyat;red) hitung serta terus mengenang barang itu,” ujarnya.
Ingatlah bahwa banyak mata di sekeliling kalian sedang melihat akan kerja yang tengah dijalankan dan atau dilaksanakan. Jadi harus mencintai tugas dengan sungguh-sungguh.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun