Pertemuan PP PMKRI dan Ketua DPD RI, Susana Kandaimu: ‘Kami Bahas Isu Green Demokrasi dan Bonus Demografi’

Laporan Utama107 views

Jakarta, Suryapapua.com– Terobosan dan gebrakan terus dilakukan Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP-PMKRI) St. Thomas Aquinas periode 2024-2026 dibawah ‘nahkoda’ Susana Florika Marianti Kandaimu.

Kali ini, Susana Kandaimo didampingi pengurus lengkap PP PMKRI, melakukan audiens bersama Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Sultan Bachtiar Najamudin di kantornya beberapa hari lalu.

Para pengurus yang mendampingi Kandaimu diantaranya  Sekretaris Jenderal (Sekjen), Putri Sukmaniara, Presidium Pengembangan Organisasi, Christiardo Sihombing.

Selain itu, Presidium Pendidikan dan Kaderisasi, Mone Humau, Presidium Hubungan Perguruan Tinggi, Exen Jontona, Presidium Riset dan Teknologi,  Yohanes Karmon.

Lalu  Presidium Hubungan Masyarakat Katolik, Nardi Nandeng, Ketua Lembaga Advokasi Hukum dan HAM, Jufly Dionisius dan Lembaga Ekologi dan Masyarakat Adat, Joko Godo Kadu.

Dari rilis yang didapatkan suryapapua.com Kamis (27/11/2025), Susana Kandaimu mengungkapkan, pertemuan dimaksud sangat penting guna membahas isu strategis, terkait green demokrasi dan pemanfaatan bonus demografi Indonesia.

Menurutnya, peluang bonus demografi Indonesia diprediksi mencapai puncaknya dalam beberapa tahun ke depan.

“Indonesia memiliki populasi usia produktif sangat besar. Ini adalah kesempatan emas yang tidak boleh kita sia-siakan. PMKRI berkomitmen  mempersiapkan kader-kader muda yang kompeten dan berintegritas,” ungkapnya.

Kandaimu juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor guna memaksimalkan potensi bonus demografi.

“Kami tidak bisa bekerja sendiri. PMKRI membuka diri berkolaborasi dengan berbagai pihak baik pemerintah, lembaga legislatif seperti DPD RI  maupun organisasi kemasyarakatan lain guna menciptakan ekosistem yang mendukung pengembangan generasi muda,” jelasnya.

Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Sultan Bachtiar Najamudin menekankan pentingnya peran anak muda sebagai penentu arah masa depan bangsa.

“Generasi muda adalah tulang punggung pembangunan Indonesia. Keputusan dan partisipasi mereka hari ini akan menentukan seperti apa Indonesia 20-30 tahun ke depan,” ujarnya.

Sultan  juga mengangkat konsep green demokrasi sebagai paradigma baru dalam tata kelola pemerintahan berkelanjutan.

Baginya, green demokrasi sebagai pendekatan yang mengintegrasikan nilai-nilai demokrasi dengan prinsip-prinsip keberlanjutan lingkungan.

Sekaligus, jelasnya, memastikan bahwa partisipasi politik tidak hanya mengutamakan kepentingan jangka pendek, tetapi kelestarian alam untuk generasi mendatang.

“Kolaborasi antara PMKRI dan DPD RI ini sangat strategis. Kami membuka ruang dialog dan kerjasama menyuarakan aspirasi generasi muda dalam proses legislasi dan pengawasan pemerintahan,” katanya.

Dalam pertemuan itu, dihasilkan kesepakatan melanjutkan kerjasama dalam bentuk program-program konkret, termasuk forum diskusi kebijakan publik, pelatihan kepemimpinan berbasis green demokrasi dan pengembangan kapasitas mahasiswa dalam partisipasi politik yang konstruktif.

Juga kedua pihak optimis bahwa sinergi antara organisasi kepemudaan dan lembaga tinggi negara, membawa dampak positif bagi pembangunan demokrasi Indonesia lebih inklusif, berkelanjutan serta responsif terhadap tantangan zaman.

Penulis : Frans Kobun                         

Editor   : Frans Kobun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *