Perayaan Malam Natal di Gereja Katolik Santa Theresia Buti, Pastor Pius Oematan: ‘Mari Kita Sambut Kelahiran Yesus Dengan Gembira’

Laporan Utama572 views

Merauke, Suryapapua.com-Kurang lebih 1.000 umat Katolik mengikuti  misa malam Natal  di  Gereja Katolik Santa Theresia Buti, Kelurahan Samkai, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan  menyambut kelahiran Yesus di Kandang Betlehem.

Dari pantauan Surya Papua Sabtu (24/12), selain di dalam gereja  dipadati umat, juga di terop (tenda) di halaman samping kiri-kanan, semua  kursi ditempati umat.

Perayaan Malam Natal berlangsung mulai pukul 18.00 WIT, dipimpin langsung Pastor Paroki Santa Theresia Buti, Romo Pius Oematan, Pr. Terlihat umat dengan tenang mengikuti jalannya misa hingga pukul 21.00 WIT.

Aparat keamanan dari Polres Merauke-pun  diterjunkan  melakukan pengamanan, juga mengatur arus kendaraan baik roda dua maupun empat yang melintas.

Pastor Pius Oematan saat membawa Kanak Yesus menunu ke kandang – Surya Papua/Frans Kobun
Pastor Pius Oematan saat membawa Kanak Yesus menunu ke kandang – Surya Papua/Frans Kobun

Prosesi dan atau perayaan misa ditandai perarakan Kanak Yesus  oleh perwakilan etnis Tanimbar, diiringi lagu dari kampung halaman, lalu  bersama Pastor Pius Oematan  serta petugas berjalan menuju ke altar.

Perarakan berlangsung dari pintu masuk gereja. Namun sebelumnya, semua lampu listrik baik di dalam maupun di halaman gereja dimatikan.

Disaat bersamaan  saat prosesi menuju ke altar, lilin yang dibawa dan atau dipegang umat dibakar.

Sesampainya di  depan altar, Kanak Yesus masih diiringi  lagu rohani  etnis Tanimbar. Stengah jam kemudian, Kanak Yesus yang diletakan di atas bantal dan digendong seorang ibu dari Tanimbar, diserahkan ke Pastor Pius Oematan.

Selanjutnya, Pastor Pius Oematan membawanya menuju ke kandang di salah satu sudut dalam gereja, sekaligus meletakannya. Setelah itu dilakukan pemberkatan.

Umat Katolik yang sedang menyalahkan lilin pada perayaan malam Natan di Gereja Katolik Santa Theresia Buti – Surya Papua/Frans Kobun
Umat Katolik yang sedang menyalahkan lilin pada perayaan malam Natan di Gereja Katolik Santa Theresia Buti – Surya Papua/Frans Kobun

Usai meletakan Kanak Yesus, lampu listrik dinyalahkan kembali, Lalu umat yang memegang lilin, memadamkan kembali. Sekaligus perayaan misa  Malam Natal dilangsungkan.

Pastor Pius Oematan dalam khotbahnya mengatakan, setiap tahun, umat Katolik merayakan Natal  menyambut kelahiran Tuhan Yesus di Kandang Betlehem.

Perayaan Natal, lanjut Pastor Pius,  selalu diwarnai dengan suasana damai dan sukacita.

Perarakan Kanak Yesus oleh etnis Tanimbar saat perayaan Malam Natal – Surya Papua/Frans Kobun
Perarakan Kanak Yesus oleh etnis Tanimbar saat perayaan Malam Natal – Surya Papua/Frans Kobun

“Yesus sebagai anak manusia seperti manusia pada umumnya yang lahir ke dunia, disambut sukaciita dan penuh kedamaian. Tetapi lebih dari itu, DIA bukan sekedar manusia biasa yang lahir dari Maria dan Yoseph, tetapi DIA adalah putra Allah. DIA merupakan utusan Allah,” ungkapnya.

Sebagai utusan Allah, Yesus mewartakan keselamatan. Olehnya sebagai umat beriman yang percaya kepada-NYA,  harus menyambut kelahiran Yesus di Kandang Betlehem  dengan suasana gembira, sukacita dan baik.

Yesus, demikian Pastor Pius, adalah  Sang Juru Selamat yang menuntun langkah setiap umat baik di dunia maupun akhirat nanti. “Bahkan DIA akan menentukan kehidupan kita,” katanya.

Penulis : Frans Kobun

Editor : Frans Kobun

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *