Pasca OAP Meregang Nyawa di Kampung Wogikel, Dua Oknum Anggota TNI AL Dijebloskan di Sel Lantamal X1

Laporan Utama327 views

Merauke, Suryapapua.com-Pasca Albertus Kaize, orang asli Papua (OAP) dari salah satu kampung di Distrik Okaba meregang nyawa (tewas) di tangan oknum anggota TNI Angkatan Laut di Wanam, Kampung Wogikel, Distrik Ilwayab, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan 21 Pebruari 2023, telah menemui titik terang.

Dimana pelaku penyiksaan Albertus Kaize (almarhum) bersama adiknya Daniel Kaize  adalah oknum anggota TNI AL  atas nama Pratu Ilyas dan Kld Mus Mario.

Mereka telah dibawa dari Wanam  setelah kejadian dan kini dijebloskan ke sel tahanan Lantamal XI Merauke untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Korban Albertus Kaize yang meregang nyawa ditangan oknum anggota TNI AL – Surya Papua/IST
Korban Albertus Kaize yang meregang nyawa ditangan oknum anggota TNI AL – Surya Papua/IST

Komandan Lantamal XI Merauke, Brigjen TNI (Mar) Gatot Mardiyono saat jumpa pers bersama Penjabat Gubernur Papua Selatan,  Apolo Safanpo di Gedung Negara (GN) Selasa (28/2) mengakui kedua oknum anggotanya telah ditahan di sel Lantamal XI.

“Langkah-langkah penegakan hukum  terus kami lakukan. Setelah kejadian, dilakukan pemulangan jenazah dari Wanam. Lalu dua personil yang menurut laporan  diduga melakukan pemukulan telah ditarik. Saya langsung  masukan ke dalam sel,” tegas Danlantamal.

Danlatamal juga mempersilahkan kepada pihak keluarga korban untuk mengikuti dan mengawal kasus tersebut, sehingga ada rasa keadilan.

“Kami izinkan pihak keluarga datang ke Lantamal XI melihat apakah benar terduga pelaku sudah ditahan atau belum? Setelah datang dan melihat, ada ketenangan  lantaran tindakan tegas sudah  diambil  TNI AL,” katanya.

Lebih lanjut Danlantamal menjelaskan, saat ini Kasi Lidik Polisi Militer Lantamal XI,  Mayor Wijaya bersama tim investigasi tengah melakukan olah TKP dan penyelidikan di Pos Ilwayab. Perkembangan kasus akan disampaikan secara terbuka nanti.

“Perkembangan selanjutnya dapat kami sampaikan setelah ada hasil dari TKP. Semua pihak bisa mengikuti (mengawal kasusnya).  Saya sudah berjanji kepada pihak keluarga bahwa tidak akan menutup-nutupi,” ujarnya.

Selama ini, lanjut Danlantamal, TNI AL terus bersinergi bersama pemerintah dan masyarakat membangun Papua Selatan. Sehingga hanya karena ulah oknum yang main hakim sendiri seperti demikian, tentu institusi dirugikan.

“Saya tidak suka dengan kejadian ini. Jadi tidak akan menutup-nutupinya. Semua dapat mengikuti dan mengawal kasus dimaksud  hingga tuntas,” pintanya.

Sementara itu, Penjabat Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo mengajak semua orang agar tidak terprovokasi dengan isu-isu yang dapat menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.

Seluruh komponen agar ikut menjaga situasi kamtibmas yang kondusif, sehingga masyarakat dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara normal.

“Terkait peristiwa ini, pimpinan TNI AL telah mengambil langkah-langkah penegakan hukum terhadap para pelaku. Pihak keluarga telah mempercayakan penyelesaian masalah  itu kepada aparat penegak hukum,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Albertus Kaize (almarhum) bersama adiknya Daniel Kaize dianiaya oknum anggota TNI AL di Wanam lantaran berteriak di depan pos setelah dipengaruhi minuman keras.

Penganiayaan itu bermula saat perkelahian, lantaran kedua warga sipil itu tak terima ditegur oknum anggota TNI AL. Usai berkelahi, mereka ditangkap dan dimasukan dalam pos, lalu diikat. Selanjutnya lampu dipadamkan dan dianiaya.

Penulis : Yulianus Bwariat

Editor   : Frans Kobun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *