Merauke, Suryapapua.com– Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar Kabupaten Merauke melaksanakan musyawarah daerah (Musda) VII.
Salah satu agenda penting yang dilaksanakan dalam Musda di aula Jorgen Sai Selasa (17/5) tersebut yakni pemilihan Ketua DPD II Golkar Kabupaten Merauke serta pengurus periode 2022-2027.
Hadir dalam Musda, selain kader juga mantan Ketua DPD Golkar Merauke seperti Johanes Gluba Gebze, Romanus Mbaraka dan juga Herman Anitoe Basik-Basik.
Pembina Politik yang juga Bupati Merauke, Romanus Mbaraka dalam sambutannya meminta pemilihan Ketua DPD II Golkar yang akan dilaksanakan, harus sesuai aturan organisasi.
Lalu, lanjut Bupati Mbaraka, tak perlu ribut. Jangan pecah di dalam juga. Jika ada selisih paham, agar dengan adat Marind, buka tikar dan bicara secara bersama-sama, sehingga persoalannya selesai di dalam ‘kelambu’ Golkar sendiri.
“Kenapa saya sampaikan demikian, karena disamping kiri-kanan, partai politik lain sedang bertumbuh dengan srategi politiknya masing-masing. Ini saran saya sebagai mantan Ketua Golkar Merauke serta pembina politik,” ujarnya.
Lalu, katanya, semua pengurus dan kader harus kompak. Sehingga 2024 Golkar tetap kuat. Managemen organisasi perlu kuat. Rekrutmen harus professional pula dan mengutamakan kapasitas maupun kapabilitas.
“Tak lama lagi kita akan sambut Provinsi Papua Selatan. Jadi kedepan secara internal tantangan besar untuk mampu tampil dalam ivent politik,” ungkapnya.
Dalam satu atau dua tahun kedepan berlangsung pilpres, pileg dan pilkada. Olehnya, rekrutmen kader harus professional dan berdasarkan kapasitas dan kapabilitas. Selain itu, mampu memetakan potensi. Sehingga ketika memunculkan kader, bisa membaca peluang agar yang didorong bisa jadi.
“Saran lain dari saya, Golkar perlu mengantisipasi perkembangan teknologi dan pembangunan. Karena dinamika politik sudah bergeser kepada mobilitas gerak cepat baik teknologi maupun generasi,” pintanya.
Golkar, jelasnya, sudah harus mengkaderkan segmen milenial dan dengan pemahaman IT mendukung. Sehingga kebehasilan partai ini, betul betul sesuai harapan. Kalau 100 persen itu milik Tuhan, tetapi minimal dibawah itu untuk manusia.
“Selamat melaksanakan Musda. Harapan saya berjalan baik dan hasilnya berkenan kepada Tuhan dan semua orang dan kita jadi puas dan sepakat. Dalam pemilihan, siapapun jadi ketua, itu adalah proses demokrasi yang dilaksanakan Partai Golkar,” katanya.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun