Merauke, Suryapapua.com– Wakil Bupati Merauke, H. Riduwan mengungkapkan, Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi sangat serius dengan kasus penembakan nelayan Merauke, Sugeng serta penahanan 13 anak buah kapal (ABK) oleh Negara Papua Nugini (PNG).
“Memang ibu Menlu hanya transit di Bandara Mopah setelah melakukan tugas kenegaraan di Negara Fiji dan Negara Kepulauan Salomon. Namun kurang lebih dua jam istirahat di ruangan VIP,” ungkap Wabup Riduwan kepada Surya Papua Jumat (9/9).
Saat di VIP itu, lanjut Wabup, ia menyampaikan persoalan penembakan nelayan Merauke serta penahanan 13 ABK bersama kapalnya oleh tentara PNG.
“Lalu Ibu Menlu menyampaikan sudah disikapi dan ditindaklanjuti Pemerintah Indonesia, termasuk proses hukum terhadap 13 ABK tersebut,” ujarnya.
Mereka (ABK;red), demikian Wabup, didampingi kuasa hukum melalui Kedutaaan Besar Indonesia di PNG.
Selain bantuan hukum, 13 ABK juga diberikan ‘rangsangan’ berupa uang untuk digunakan sehari-hari, selama menunggu dan mengikuti proses hukum di negara tetangga itu.
“Atas nama masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Merauke, saya menyampaikan terimakasih banyak kepada Ibu Menlu, karena memberikan suatu perhatian sangat besar terhadap para ABK yang sedang tersandung kasus,” katanya.
Untuk diketahui, nelayan Merauke yang ditembak tentara PNG yakni Sugeng, Nahkoda KMN Kevin.
Sedangkan dua kapal bersama 13 ABK yang ditahan sejak beberapa pekan lalu oleh tentara PNG diantaranya KMN Arsila 77 dengan nahkoda Sarif Casiman dan para ABK diantaranya Laode Darsan, Riki Hemi Setiawan, Farid Sasole, Peli Puswakor, Joni dan Ceno Jelaful.
KMN Baraka Paris 21 dengan nahkoda Rohman serta Joni tukang masak serta Amin Nurul Mustofo, Nuriadi, Beni Wasel dan Fernando Tuwok yang adalah ABK.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun