MENGGEMBIRAKAN! Sumbangan Etnis Tionghoa Bangun Gereja Santa Theresia Buti Rp115 Juta

Laporan Utama252 views

Merauke, Suryapapua.com– Dalam perayaan Misa Inkulturasi Etnis Tionghoa yang berlangsung di Gereja Santa Theresia Buti-Merauke Minggu (28/09/2025), sejumlah sesepuh Etnis Tionghoa menyerahkan bantuan dana senilai Rp 115 juta.

Bantuan dana diserahkan secara langsung kepada Pastor Paroki Santa Theresia Buti, Simon Petrus Martuty di depan altar disaksikan 1.000-an umat yang berada di dalam maupun di luar gereja.

“Bantuan yang dihimpun ini adalah sumbangan dari keluarga Tionghoa beragama Katolik dalam semangat persaudaraan untuk rencana pembangunan  Gereja  Santa Theresia Buti nanti,” ungkap perwakilan Etnis Tionghoa, Hasan Sanjaya dalam sambutannya Mingggu (29/09/2025).

Hasan menyampaikan terimakasih kepada Pastor Paroki Santa Theresia Buti, Simon Petrus Matruty bersama pengurus dewan paroki dengan memberikan kesempatan kepada etnis Tionghoa ambil bagian dalam perayaan misa inkulturasi pagi ini.

Dikatakan, Gereja Katolik masuk di Papua Selatan, dibawa dan atau diwartakan para misionaris pendahulu, juga melibatkan katekis, guru serta kaum awam demi pewartaan Tuhan di tanah ini.

Foto bersama para pastor  dan para sesepuh Etnis Tionghoa usai penyerahan bantuan dana – Surya Papua/Frans Kobun
Foto bersama para pastor dan para sesepuh Etnis Tionghoa usai penyerahan bantuan dana – Surya Papua/Frans Kobun

Menurut Hasan, intereaksi sosial, ekomnomi dan sosial budaya antara masyarakat Marind di pesisir Pantai Selatan  bersama  etnis Tionghoa, tertulis dalam beberapa literatur.

Dimana, menurutnya,  mereka datang dari China  dan membaur bersama orang asli disini yang telah memasuki generasi abad kelima.

Perpaduan budaya dimaksud, demikian Hasan,  juga menghasilkan  yang biasa orang sebut China- Marind. “Jadi kami datang sebagai bukti interaksi di Tanah Marind,” tandasnya.

Suku Marind bersama orang Tionghoa serta etnis lain, hidup dalam Gereja Katolik— satu kudus dan apostolik.

Olehnya, menjadi tanggungjawab untuk menjaga serta merawat iman Katolik yang diwartakan misionaris serta awam zaman dahulu.

“Nah dalam menjaga dan merawat sebagai satu persaudaraan seiman, kami etnis Tionghoa mendukung dan memberikan kontribusi bagi rencana peletakan batu pertama pembangunan  gereja peradaban Buti dana senilai Rp 115 juta,” ujarnya.

Penulis : Frans Kobun

Editor   : Frans Kobun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *