KRIMINALITAS yang marak terjadi akhir-akhir ini di Kabupaten Merauke telah meninggalkan trauma mendalam bagi sebagian besar warga.
Betapa tidak, hampir setiap minggu ada saja tindak pidana kejahatan seperti pemerkosaan, pembacokan, tawuran antar warga, pencurian serta penjambretan.
Terakhir dilansir dari platform berita ‘Info Kejadian Merauke’ seorang balita harus mengalami luka yang cukup berat akibat aksi penjambretan di Jalan Pembangunan Merauke.
Di tahun 2023, angka kriminalitas di Merauke mengalami peningkatan (beritamerdekaonline.com, 2023) hal tersebut, menurut Kapolres Merauke, disebabkan oleh konsumsi miras yang cukup tinggi.
Tahun 2024, meskipun mengalami penurunan namun kasus-kasus kejahatan tetap menjadi perhatian utama bagi masyarakat dan aparat penegak hukum.
Secara hukum, sistem peradilan pidana di Kabupaten Merauke sudah berjalan sesuai prosedur, tetapi masih terdapat beberapa kelemahan, terutama dalam aspek pencegahan.
Penegakan hukum terhadap pelaku tindak kriminal memang penting, tetapi yang lebih penting adalah upaya preventif yang dapat menekan angka kejahatan sejak dini.
Pemerintah daerah, kepolisian serta tokoh masyarakat harus berkolaborasi dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dengan memperketat regulasi terkait peredaran miras, meningkatkan patroli keamanan serta menggalakkan program-program edukasi hukum di sekolah-sekolah dan komunitas.
Salah satu langkah konkret yang bisa diterapkan adalah memperkuat regulasi terkait peredaran miras di Kabupaten Merauke.
Pembatasan izin edar serta pengawasan ketat terhadap tempat-tempat yang menjual miras ilegal harus menjadi prioritas utama.
Selain itu, pemerintah daerah juga dapat menerapkan kebijakan pembinaan terhadap individu yang memiliki riwayat kriminal agar mereka bisa mendapatkan akses pelatihan kerja dan reintegrasi sosial yang lebih baik.
Lebih jauh, penguatan nilai-nilai budaya dan adat dalam kehidupan masyarakat Merauke juga dapat menjadi benteng dalam menangkal kriminalitas.
Dalam budaya lokal, nilai-nilai seperti gotong royong, rasa hormat terhadap sesama serta keterlibatan aktif dalam komunitas merupakan bagian integral dari kehidupan sehari-hari.
Dengan menghidupkan kembali forum-forum adat, musyawarah kampung, serta peran tokoh adat dan agama dalam memberikan bimbingan kepada masyarakat, kita dapat memperkuat ketahanan sosial terhadap berbagai bentuk kejahatan.
Selain itu, inisiatif seperti program pendidikan berbasis budaya yang menanamkan nilai-nilai moral kepada generasi muda juga penting untuk menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan jauh dari tindakan kekerasan serta kejahatan.
Pendekatan holistik diperlukan dalam menyelesaikan masalah kriminalitas di Merauke, tidak hanya dari sisi penegakan hukum, tetapi juga dari aspek sosial dan edukasi.
Pendidikan memiliki peran strategis dalam membentuk karakter masyarakat yang lebih sadar hukum dan berperilaku sesuai norma sosial.
Program edukasi hukum di sekolah-sekolah dapat ditingkatkan dengan memasukkan materi tentang konsekuensi hukum dari tindak kriminal serta pentingnya menjaga ketertiban sosial.
Selain itu, pelatihan keterampilan dan pemberdayaan ekonomi bagi anak muda juga dapat mengurangi risiko keterlibatan mereka dalam kejahatan.
Dengan membekali mereka dengan keterampilan yang bermanfaat, mereka memiliki lebih banyak peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang layak daripada memilih jalan pintas melalui tindakan kriminal.
Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah, aparat penegak hukum, akademisi, serta masyarakat sangat diperlukan guna menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sejahtera bagi semua.
Penulis :
Ricardo Goncalves Klau, SH, MH
Dosen Fakultas Hukum Universitas Musamus