Masyarakat Pedalaman Sedang ‘Resah dan Gelisah’ Hendak Pulang Kampung Nataru, Penjualan Tiket Kapal Belum Dibuka

Laporan Utama190 views

Merauke, Suryapapua.com– Ratusan masyarakat Kimaam, Wanam, Asgon, Bade serta sejumlah daerah lain, sedang ‘resah dan gelisah’ lantaran terancam tidak bisa pulang ke kampung halaman merayakan Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Hal itu dikarenakan tiket penjualan kapal belum dibuka, padahal warga sudah memadati loket sejak pagi.

Hal itu disampaikan Intelektual Marind, Arnold Anda kepada suryapapua.com Selasa (23/12/2025).

Menurutnya, kejadian seperti  begini, terjadi berulang kali tiap tahun. Dimana  masyarakat mengeluh lantaran  pelayaran kapal perints ke pedalaman, selalu terlambat.

“Salah satu persoalan lagi adalah kapal yang berlabuh di pelabuhan dengan rute pelayaran ke daerah pedalaman, tidak mampu menampung  mereka g hendak pulang merayakan Natal dan tahun Baru karena jumlahnya sangat banyak,” ungkap Arnold.

Saat ini, lanjut Arnold, ratusan orang sedang antri hendak membeli tiket, namun loket belum dibuka.

“Saya melihat pemerintah Provinsi Papua Selatan maupun Pemkab Merauke tidak serius menambah armada kapal menjelang hari aya guna mengantisipasi lonjakan penumpang ketika akan ke kampung halaman merayakan Natal dan tahun Baru,” jelasnya.

“Sangat disesalkan juga kalau masyarakat harus berangkat terlambat ke kampung halaman, padahal niatnya ingin berkumpul bersama keluarga pada hari raya,” katanya.

Arnold mengaku, pihaknya sudah menlakukan komunikasi dengan pengelola beberapa armada di bawah naungan PT Pelni, namun jawabannya, masih komunikasi  dengan Pertamina guna pengisian  bahan bakar.

Jika bahan bakar telah diisi, menurut Arnold, perusahan dimaksud akan membuka loket penjualan tiket, sementara tinggal hari ini saja warga harus balik ke kampung halaman.

Menanggapi itu, Staf Lapangan PT Sabsil Lintas Globalindio, Yusril yang mengelola tiga kapal yakni Sabuk Nusantara 65, Sabuk Nusantara  114 dan Sabuk Nusantara 47 mengaku, tiga armada dimaksud, tak mampu memberangkatkan penumpang yang membludak.

Untuk rute pelayaran , Sabuk Nusantara 65 adalah  ke Kimaam, Atzi, Bine. Sedangkan  Wanam,  Bade, Agatz dan Timika (Sabuk Nusantara 114), lalu  Sabuk Nusantara 47 (Kimaam, Mur, Kepi, Tagenom dan Boma).

“Memang perlu penambahan kapal perintis guna melayani masyarakat yang hendak pulang ke kampung halaman merayakan Natal bersama keluarga,” pintanya.

Penulis : Frans Kobun

Editor   : Frans Kobun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *