Merauke, Suryapapua.com– Satu persatu borok Kepala Kampung Wenda Sari, Distrik Jagebob, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan, Supar mulai dibuka setelah berbagai kegiatan pembangunan yang dijalankan dan atau dilaksanakan di kampung tersebut, tak tuntas.
Bukti nyata adalah pengerjaan jembatan box culvert di RT 03/RW 01, Kampung Wenda Sari sejak tahun 2020 silam, namun hasilnya apa? Mangkrak alias terbengkelai.
Padahal pengerjaan jembatan box culvert itu menggunakan anggaran yang bersumber dari dana desa dengan nilai mencapai puluhan juta.
Dari foto kiriman salah seorang warga yang diterima Surya Papua Kamis (1/6), terlihat rumput tebal sudah mengelilingi box culvert dan nampak pengerjaan-pun tak dilanjutkan lagi.
Masyarakat setempat pun kembali menyoroti pejabat di Inspektorat Kabupaten Merauke. “Kami juga heran, dimana peran pejabat Inspektorat dalam mengawasi pekerjaan di kampung yang dibangun dari anggaran dana desa,” kritik salah seorang warga.
Diberitakan sebelumnya, Selasa (30/5), puluhan anggota karang taruna di Kampung Wenda ‘menyerbu’ kantor kampung sekaligus mendesak Supar (kepala kampung setempat) bersama stafnya mundur dari jabatan.
Koordinator Aksi, Joko Susilo dalam rilisnya menjelaskan, aksi yang dilakukan itu, lantaran ketidak-transparanan Kepala Kampung Wenda Sari dalam penggunaan anggaran, juga ada beberapa kegiatan pembangunan yang dijalankan, namun mangkrak alias tak berjalan.
Selain itu, menurut Joko, penolakan masyarakat untuk anggaran bimbingan teknis (bimtek) yang berlangsung di Solo, namun tak diresponi kepala kampung bersama stafnya.
“Kami meminta agar dana yang telah digunakan untuk bimtek ke Solo dikembalikan. Juga pengusutan sejumlah kegiatan pembangunan mangkrak di kampung itu,” pintanya.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun