PENTAKOSTA adalah peristiwa yang dicatat dalam Kisah Para Rasul sebagai peristiwa di mana para murid dan semua orang yang percaya kepada Kristus mengalami kepenuhan Roh Kudus (lih. Kis 2:1-4) dan sejak saat itu mereka tidak takut lagi untuk bersaksi tentang Kristus.
Peristiwa Pentakosta tersebut secara prinsip dapat kita alami pada saat ini yaitu di dalam sakramen Krisma atau Penguatan, karena melalui sakramen tersebut kita menerima kepenuhan Roh Kudus dan penyempurnaan rahmat Baptisan, serta dikuatkan menjadi saksi Kristus.
Melalui sakramen Penguatan, para rasul menyampaikan kepada kita, yang telah menjadi anggota Gereja melalui Pembaptisan, kepenuhan Roh Kudus beserta dengan karunia-Nya, demi menyempurnakan rahmat Pembaptisan tersebut.
Hari Pentakosta adalah salah satu hari raya terpenting dalam Gereja Katolik.
Pada hari ini, kita merayakan turunnya Roh Kudus kepada para murid Yesus yang mengubah ketakutan mereka menjadi keberanian untuk mewartakan Injil.
Peristiwa Pentakosta sering dikaitkan dengan Kisah Para Rasul 2, tetapi sebenarnya, Injil Yohanes 20:19-23 juga memberikan gambaran mendalam tentang pemberian Roh Kudus oleh Yesus.
Mari kita telusuri makna Pentakosta menurut Yohanes 20:19-23 dan bagaimana kita dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Bacaan Injil Yohanes 20:19-23
“Pada hari Minggu malam itu, para murid berkumpul di suatu rumah dengan pintu-pintu terkunci karena takut kepada orang-orang Yahudi. Tiba-tiba Yesus datang dan berdiri di tengah-tengah mereka. Ia berkata, ‘Damai sejahtera bagi kamu!’
Setelah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika melihat Tuhan. Yesus berkata lagi, ‘Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.’ Sesudah berkata demikian, Ia mengembuskan nafas-Nya ke atas mereka dan berkata, ‘Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.'”
Makna Pentakosta menurut Yohanes 20:19-23
Yesus Memberikan Damai Sejahtera
Ketika para murid ketakutan dan bersembunyi, Yesus datang dengan membawa damai. Kata-Nya, “Damai sejahtera bagi kamu!” (Yoh 20:19).
Damai ini bukan sekadar ketenangan, tetapi juga keyakinan bahwa Yesus telah bangkit dan menyertai mereka.
Bagi kita, Pentakosta mengingatkan bahwa di tengah ketakutan atau kesulitan, Yesus selalu hadir untuk memberikan kedamaian melalui Roh Kudus.
Yesus Mengutus Murid-Murid-Nya
Yesus berkata, “Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu” (Yoh 20:21).
Ini menunjukkan bahwa para murid (dan kita sebagai pengikut Kristus) dipanggil untuk melanjutkan karya Yesus di dunia. Pentakosta bukan hanya peristiwa sejarah, tetapi juga pengingat bahwa kita diutus untuk menjadi saksi Kristus melalui kata dan perbuatan.
Pemberian Roh Kudus
Yesus “mengembuskan nafas-Nya” ke atas murid-murid dan berkata, “Terimalah Roh Kudus” (Yoh 20:22).
Ini mengingatkan kita pada penciptaan manusia (Kej 2:7), ketika Allah menghembuskan nafas hidup ke dalam Adam. Sekarang, Yesus memberikan Roh Kudus sebagai sumber kehidupan baru bagi Gereja. Roh Kudus memberi kita kekuatan, kebijaksanaan, dan keberanian untuk hidup sebagai murid Kristus.
Kuasa Pengampunan Dosa
Yesus memberikan wewenang kepada murid-murid untuk mengampuni dosa (Yoh 20:23). Ini menunjukkan bahwa Gereja, melalui Roh Kudus, menjadi sarana rekonsiliasi antara Allah dan manusia. Sebagai umat Katolik, kita mengalami kuasa ini terutama dalam Sakramen Tobat.
Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari
Hidup dalam Damai – Seperti Yesus memberikan damai, kita juga dipanggil untuk menjadi pembawa damai di keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Berkarya dengan Berani – Roh Kudus memberi kita keberanian untuk bersaksi tentang iman, bahkan ketika kita merasa takut.
Mengampuni seperti Kristus – Kita dipanggil untuk mengampuni orang lain, sebagaimana Allah telah mengampuni kita.
Bersyukur atas Roh Kudus – Melalui doa dan Sakramen, kita dapat semakin terbuka pada bimbingan Roh Kudus.
Pentakosta dalam Injil Yohanes 20:19-23 mengajarkan bahwa Yesus sendiri memberikan Roh Kudus kepada murid-murid-Nya, mengutus mereka untuk mewartakan kasih Allah dan mengampuni dosa. Sebagai pengikut Kristus, kita juga menerima Roh Kudus dalam Pembaptisan dan Krisma. Mari kita hidup dalam terang Roh Kudus, menjadi terang bagi dunia dan alat damai sejahtera Allah.
“Datanglah, ya Roh Kudus, penuhilah hati umat-Mu dan nyalakanlah dalam diri kami api cinta-Mu!”
Penulis :
Ludgerus Waluya Adi, S.Ag
Guru PAK SD Inpres Mangga Dua Merauke