Merauke, Suryapapua.com– Sukacita dan kebahagiaan dialami-dirasakan umat baik di lingkungan-lingkungan, stasi maupun kombas dalam wilayah Paroki Santa Theresia Buti.
Betapa tidak, sejak diberikan mandat oleh Uskup Agung Merauke, Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC menjadi Pastor Paroki Santa Theresia Buti, RD Simon Petrus Matruti langsung ‘tancap gas.’
Dalam seminggu terakhir, tak henti-hentinya Pastor Sipe, panggilan akrabnya, datang menemui umat di rumah maupun lingkungan serta stasi dan kombas.
Tentu yang dilakukan Pastor Sipe dengan turun ke bawah menjenguk umat secara langsung, menjadi suatu modal kekuatan maupun semangat bagi umat itu sendiri.
Kali ini, kunjungan dilakukan di Lingkungan Hermanus. Seperti sudah menjadi ‘tradisi’ bagi Pastor Sipe. Dimana lebih memilih menemui umat dari rumah ke rumah atau kelompok kecil yang jumlahnya antara 4-5 orang.
Mengapa demikian, pasti ada alasannya. Mungkin Pastor Sipe ingin duduk melantai bersama umat, sekaligus mendengarkan apa yang terpendam dalam hati sanu-bari mereka selama ini.
Ternyata benar adanya. Ketika berbicara dari hati ke hati, Pastor Sipe menemukan banyak sekali persoalan yang mendera kehidupan umat mulai dari banyak belum menikah, padahal sudah hidup serumah serta dikarunia anak. Juga belum dipermandikan dan tak kunjung menerima sakramen krisman serta hal-hal lain.
Kasimirus Dumatubun, salah satu pengurus DPP Paroki Santa Therersia Buti kepada Surya Papua Kamis (06/03/2025) mengungkapkan, sejumlah persoalan dimaksud, langsung diungkapkan umat kepada Pastor Sipe saat berkunjung dari rumah ke rumah.
“Ya, itu kondisi sesungguhnya yang terjadi di tengah umat kita dalam wilayah Paroki Santa Theresia Buti,” ungkapnya.
Diakui Sony, panggilan familiarnya, saat Pastor Sipe datang ke setiap rumah, disambut umat dengan suka cita mendalam. “Jujur umat sangat merindukan kaum berjubah seperti sosok Pastor Sipe,” jelasnya.
Selain mendengar keluh-kesah umat, menurut Sony, Pastor Sipe memberikan nasehat, pandangan dan terakhir memberkati.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun
