Ketika Romanus Mbaraka Meneduhkan dan Menguatkan Hati Ratusan Penghuni Lapas Merauke

Laporan Utama197 views

Merauke, Suryapapua.com– Aula Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Merauke itu dipenuhi ratusan nara pidana maupun tahanan, bahkan kapasitas tidak memungkinkan, sehingga sebagian besar terpaksa berjejer di teras luar.

Mereka sangat antusias menyambut kedatangan Bupati Merauke,  Romanus Mbaraka yang juga Bakal Calon Gubernur Papua Selatan bersama calon wakilnya, Albertus Muyak.

Suasana tampak hening dalam ruangan tersebut. Sambil duduk bersilah, ratusan penghuni Lapas Merauke yang tersandung kasus hukum itu, mendengar dengan seksama pesan, nasehat serta penguatan dari Bupati Merauke, Romanus Mbaraka.

Pantauan Surya Papua Kamis (12/09/2024), suasana keakraban terbangun sangat baik selama kurang lebih satu stengah jam.

Dalam sambutannya, Bupati Mbaraka mengatakan, tempat ini (Lapas;red) untuk membina. Ingat semua orang bisa salah. Tidak ada yang sempurna dihadapan Tuhan. Tinggal waktunya untuk semua yang ada di dalam, akan pulang ke rumah masing-masing.

Bacagub Papua Selatan, Romanus Mbaraka sedang memberikan nasehat kepada ratusan penghuni Lapas Merauke – Surya Papua/Frans Kobun
Bacagub Papua Selatan, Romanus Mbaraka sedang memberikan nasehat kepada ratusan penghuni Lapas Merauke – Surya Papua/Frans Kobun

“Semua yang masuk disini karena kesalahan. Lalu pesan saya agar saat keluar atau bebas,  tidak boleh mengulangi perbuatan lagi, lebih baik hidup damai dengan keluarga serta  orang lain,” pintanya.

“Kalau hari ini, detik ini kamu salah, menit berikutnya sesungguhnya anda benar. Jadi cepat keluar dari sini, masih ada Tuhan yang akan menuntun kamu semua,” ungkapnya.

Hidup, lanjut Bupati Mbaraka, betul-betul Nubuat Tuhan. Tidak ada manusia benar dan tidak ada manusia salah. Waktunya salah- anda ditahan, padahal sesungguhnya  kesalahan kecil dilakukan.  Ada orang yang lebih salah lagi, namun belum waktunya ditahan.

“Saya berpesan, begitu bebas dan pulang, tinggal bersama keluarga serta terus melanjutkan hidup dengan baik. Harus percaya ada Tuhan. Kalian lihat saya, saya anak kampung dan orang miskin, tapi jadi bupati dua kali dan itu hanya Tuhan Yesus buat saya begini,” katanya.

“Hari ini tak berakhir di lembaga,  hidup akan berakhir ketika maut datang menjemput. Siapa tahu besok keluar dari sini, anda lebih hebat dari kami dan bisa menjadi anggota DPRD,” ujarnya.

Bupati Mbaraka menegaskan, orang hebat di dunia ini adalah pertama berasal dari kampung terpencil serta keluarga miskin, berikutnya orang hebat itu adalah dari yang terpinggirkan. “Sekali lagi lihat saya, lahir di tengah bus-bak, namun bisa jadi bupati,” tegasnya.

Jadi, menurutnya, bukan orang kaya punya anak saja yang berhasil, semua orang bisa termasuk dari keluarga miskin. Itulah kuasa Tuhan yang tak terbatas dan tak terkira oleh manusia.

Penulis : Frans Kobun

Editor   : Frans Kobun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *