Merauke, Suryapapua.com– Kepala Kampung Imbuti terpilih, Distrik Merauke, Wahyuni Winoto batal dilantik oleh Bupati Merauke, Romanus Mbaraka hari ini bersama puluhan kepala kampung lainnya, lantaran ada persoalan internal yang harus diselesaikan terlebih dahulu.
Untuk diketahui saja, dalam pemilihan Kepala Kampung Imbuti yang berlangsung 24 Juli 2023 lalu, diikuti beberapa calon diantaranya Bram Alexander Y. Kaize yang mendapatkan 124 suara.
Lalu Wahyuni Winoto, 154 suara, Yakoba Agustina Saidui 126 suara, Selfiana Ndiken, 84 suara serta Daniel Kuna Ndiken, 87 suara.
Kepada sejumlah wartawan Selasa (31/10), Bupati Mbaraka menjelaskan, “Memang ada persoalan internal diantara masyarakat Imbuti sendiri, sehubungan pemilihan kepala kampung yang telah dimenangkan Wahyuni Winoto.”
“Ada satu pihak meminta harus anak asli Imbuti menjadi kepala kampung. Jadi agar semua sepakat sama-sama, saya akan kumpulkan kedua belah pihak untuk melakukan pengecekan administrasinya,” jelas Bupati Mbaraka.
Artinya, perlu diberikan pengertian kepada kedua belah pihak terlebih dahulu agar sama-sama mengerti dan memahami.
Dikatakan, saat menjabat bupati periode pertama 2011-2016 silam, ia memekarkan Imbuti menjadi kampung sendiri, terpisah dari Kelurahan Samkai.
“Saya ambil modelnya dari Yogyakarta, agar ada otonom di tengah kota terhadap orang asli Imbuti. Karena kota ini berada di atas tanah mereka, sehingga perlu adanya suatu perhatian istimewa terutama pemekaran kampung,” jelasnya.
Disinggung jika masyarakat Marind-Imbuti menginginkan kepala kampung yang dilantik harus orang Imbuti, Bupati Mbaraka mengakui aspirasi mereka seperti demikian.
Hanya saja, prosesnya pemilihan sudah berjalan. Sehingga harus juga dihargai. “Olehnya saya tak bisa mengambil keputusan sekarang, tetapi perlu mengundang kedua belah pihak duduk sekaligus membicarakan kembali,” katanya.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun
