Kepala BP3OKP Papua Selatan: ‘Kontraktor OAP Tak Boleh Jadi Penonton’

Laporan Utama271 views

Merauke, Suryapapua.com– Gebrakan dan terobosan terus dilakukan Yoseph Yolmen, Kepala Badan Pengarah Percepatan Otonomo Khusus (BP3OKP) Provinsi Papua Selatan.

Setelah mengundang sekaligus pertemuan bersama pejabat dinas pendidikan baik Kabupaten Merauke maupun Provinsi Papua Selatan  beberapa pekan lalu membahas pemanfaatan dan atau peggunaan dana otonomi khusus  (Otsus) bidang pendidikan, kini secara khusus berdialog bersama kontraktor Orang Asli Papua (OAP).

Pertemuan dan atau diskusi berlangsung di Kantor BP3OKP Papua Selatan, Jalan Prajurit, Kelurahan Mandala Kamis (25/09/2025).

Selain dihadiri puluhan kontraktor, juga sejumlah asosiasi yang menaungi, pejabat dari beberapa instansi, juga  Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Papua Selatan (DPRPS), Fadli Burhan serta perwakilan anggota Majelis Rakyat Papua Selatan (MRPS).

Kepala BP3OKP Papua Selatan, Yoseph Yolmen dalam pemaparannya mengungkapkan, lembaga tersebut dibentuk dengan semangat untuk percepatan otonomi khusus tahap kedua.

Dimana, lanjut Yolmen, berfungsi melakukan evaluasi, koordinasi serta pengawasan sekaligus bagaimana memberikan ruang kepada orang asli Papua (OAP).

Suasana pertemuan bersama kontraktor OAP yang berlangsung di Kantor BP3OKP Papua Selatan – Surya Papua/Frans Kobun
Suasana pertemuan bersama kontraktor OAP yang berlangsung di Kantor BP3OKP Papua Selatan – Surya Papua/Frans Kobun

“Jadi hari ini kami mengundang para kontraktor OAP serta sejumlah instansi terkait maupun DPRPS serta MRPS agar sama-sama berdiskusi,” ungkapnya.

Intinya, jelas Yolmen, dengan semangat Otsus tahap II yakni bagaimana memberikan ruang  dan atau tempat kepada kontraktor OAP menjadi kompetitor-kompetitor baik.

“Ya, kontraktor OAP harus diberikan ruang serta kesempatan ikut bersaing. Saya harapkan kedepan kita mengatur dengan baik.,” katanya dan menambahkan, pertemuan hari ini telah dilaporkan juga kepada Gubernur Papua Selaatan, Apolo Safanpo.

Yolmen kembali menegaskan, kontraktor OAP harus diberikan ruang untuk meningkatkan daya saing.

Lalu mereka tidak boleh  menjadi  penonton, tetapi pelaku utama dalam semua bidang.

Ditambahkannya, tujuan dari otonomi khusus tidak lain meningkatkan taraf hidup orang asli Papua. Sekaligus ruang agar mereka dapat menikmati.

Penulis : Frans Kobun

Editor   : Frans Kobun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *