Hari Raya Santo Yusuf, Suami Santa Perawan Maria

Opini32 views

TAHUN ini Hari Raya Santo Yusuf Suami Maria diperingati oleh Gereja Katolik pada tanggal 19 Maret 2025.

Santo Yusuf adalah salah satu tokoh paling penting dalam tradisi Kristen, terutama dalam perannya sebagai suami Santa Perawan Maria dan bapa asuh Yesus Kristus.

Meskipun tidak banyak yang dicatat tentang dirinya dalam Kitab Suci, perannya dalam sejarah keselamatan sangatlah besar.

Kesalehan dan Ketaatan

Santo Yusuf dikenal sebagai seorang yang “adil” (Matius 1:19), yang berarti bahwa ia hidup dalam ketaatan kepada hukum Tuhan.

Ketika mengetahui bahwa Maria mengandung sebelum mereka hidup bersama, ia berniat menceraikannya secara diam-diam untuk melindungi kehormatannya.

Namun, setelah malaikat Tuhan menampakkan diri dalam mimpi dan menjelaskan bahwa anak yang dikandung Maria berasal dari Roh Kudus, Yusuf dengan patuh menerima tugas sebagai suami Maria dan ayah bagi Yesus.

Ini menunjukkan bahwa Yusuf adalah pribadi yang taat kepada kehendak Tuhan, meskipun itu berarti mengubah rencana hidupnya sendiri.

Pelindung dan Penyedia bagi Keluarga Kudus

Sebagai seorang tukang kayu (Matius 13:55), Yusuf bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Ia memastikan bahwa Maria dan Yesus terlindungi, bahkan ketika harus mengungsi ke Mesir untuk menghindari ancaman dari Raja Herodes (Matius 2:13-15).

Ini mencerminkan tanggung jawabnya sebagai seorang ayah yang setia, pekerja keras, dan penuh kasih.

Kerendahan Hati dan Keheningan

Menariknya, dalam Injil tidak ada satu kata pun yang langsung dikutip dari Santo Yusuf. Sikapnya yang lebih banyak diam dan bertindak mencerminkan spiritualitas yang dalam—ia adalah orang yang lebih mengutamakan tindakan daripada kata-kata.

Dalam kehidupan rohani, ini menjadi contoh bahwa iman sejati tidak selalu harus diungkapkan dengan kata-kata, tetapi dengan perbuatan nyata.

Patron bagi Pekerja dan Keluarga

Gereja Katolik menghormati Santo Yusuf sebagai pelindung para pekerja, karena ia adalah seorang buruh yang tekun. Selain itu, ia juga dihormati sebagai pelindung keluarga dan kematian yang baik, karena diyakini bahwa ia meninggal dalam dekapan Yesus dan Maria—suatu kematian yang penuh damai dalam kasih Tuhan.

Santo Yusuf adalah sosok yang luar biasa dalam sejarah keselamatan, meskipun ia sering kali berada di balik layar.

Kesalehan, kerja keras, tanggung jawab dan ketaatannya kepada Tuhan menjadikannya teladan bagi semua umat beriman, terutama bagi para ayah, pekerja, dan mereka yang ingin menjalani hidup dengan rendah hati dan setia kepada kehendak Tuhan.

Sebagai sosok yang jarang disorot dalam Kitab Suci, Santo Yusuf mengajarkan bahwa tidak perlu menjadi pusat perhatian untuk memiliki peran besar dalam rencana Tuhan.

Keheningan dan ketaatan yang dimilikinya justru memperlihatkan kebesaran seorang pria yang sepenuhnya mempercayakan hidupnya kepada kehendak Ilahi.

Penulis:

Ludgerus Waluya Adi, S.Ag

Guru PAK SD Inpres Mangga Dua Merauke

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *