Merauke, Suryapapua.com– Bupati Merauke, Romanus Mbaraka didampingi Ketua Flobamora Provinsi Papua, Sulaeman Hamzah serta Ketua Flobamora Kabupaten Merauke, Arnoldus Moda diterima secara adat oleh Kerukunan Keluarga Maumere (KKM).
Dari pantauan Surya Papua Sabtu (29/4), di pintu masuk tempat kegiatan di kediaman Thobias Walong, Bupati Mbaraka diselendangkan terlebih dahulu bersama Sulaeman Hamzah yang juga anggota DPR RI dari Fraksi Partai Nasdem.
Dari situ, sapaan adat oleh sesepuh Maumere, Kanisius Koung. Lalu dilanjutkan percikan air kepada Bupati Mbaraka bersama Sulaeman Hamzah serta Arnoldus Moda. Setelah diterima secara adat, diarak dengan tarian menuju ke tempat berlangsungnya pelantikan.
Ratusan masyarakat Maumere telah memadati halaman rumah Thobias Walong, sekaligus mengikuti serta menyaksikan secara langsung pelantikan Ketua KKM, Kanisius Koung bersama puluhan pengurus oleh Ketua Flobamora Kabipaten Merauke, Arnoldus Moda.
Kepengurusan KKM periode 2023-2026 itu, dibacakan Sekretaris Flobamora Kabupaten Merauke, Daniel Taraneno. Lalu setiap nama yang dibacakan, dipersilahkan berdiri, sekaligus mengikuti prosesi pelantikan.
Ketua Kerukunan Keluarga Maumere Kabupaten Merauke, Kanisius Koung dalam sambutannya menyampaikan terimakasih kepada Bupati Merauke, Ketua Flobamora Provinsi Papua serta tamu dan undangan lain yang meluangkan waktu hadir untuk prosesi pelantikan.
“Sore hari ini, saya merasa tersanjung karena mengenakan atribut Maumere sebagai symbol adat kami. Orangtua selalu berpesan, kalian harus menjadi moan tekat (luar biasa),” katanya.
Koung yang juga pensiunan guru itu menjelaskan, alasan pengukuhan dilaksanakan di tempat tersebut, karena ini sebagai bentuk penghormatan sekaligus penghargaan terhadap tiga tokoh leluhur Maumere yakni Opa Walong, Bapak Kalilujur serta Bapak Rewong yang menginjakan kaki pertama di Merauke tahun 1900-an.
“Tiga orangtua kami itu, menjadi tempat bernaung saat kami datang dari kampung halaman,” katanya.
Lalu untuk lebih mendekatkan sekaligus membangun hubungan kekeluargaan, dibentuklah yang namanya kelompok arisan. Seiring perjalanan waktu, hadir generasi penerus. Lalu diwariskan organisasi dimaksud dan terakhir dipegang Arnold Rudolf.
Oleh karena masa kepengurusan Arnold berakhir dan bertepatan dengan covid-19 saat itu, semua kegiatan menjadi macet. Setelah berakhirnya covid, tungku lain terus berjalan, sementara Maumere masih tertidur lelap serta duduk ditempat.
Lalu, menurut Koung, atas desakan beberapa sesepuh meminta agar dihidupkan kembali Kerukunan Maumere. Sehingga dua bulan lalu, pihaknya duduk bersama sejumlah orang menyusun struktur kepengurusan yang jumlahnya mencapai 69 dan resmi hari ini dilantik.
“Jumlah banyak, namun apakah semua kerja atau tidak? Ya itulah tuntutan organisasi. Tetapi sesuai sumpah janji dan warisan orangtua kami, harus jalan eksis,” tegasnya.
Koung mengaku, ketika berdiri di depan sekaligus memberikan sambutan, ia merasa kecil dan sebenarnya tak sanggup, karena tugas serta beban berat yang harus dilaksanakan.
“40 tahun saya mengabdikan diri sebagai guru dan setiap saat bersama anak-anak. Sehingga ketika berhadapan dengan orang besar, merasa tak mampu. Namun dalam struktur kepengurusan ini banyak masih muda dan pasti mendukung saya,” ujarnya.
Ketua Flobamora Kabupaten Merauke, Arnoldus Moda meyakini Kanisius Koung yang menahkodai KKM Merauke akan bangun dan bekerja, sekaligus menghidupkan wadah organisasi kekeluargaan ini.
“Saya meyakini Bapak Kanis Koung akan menjalankan amanah yang dipercayakan masyarakat Maumere untuk beberapa tahun kedepan,” ungkapnya.
Ketua Flobamora Provinsi Papua, Sulaeman Hamzah menyampaikan ucapan selamat kepada pengurus KKM yang dilantik. “Saya minta pengurus bantu ketua agar organisasi berguna sekaligus berjalan. Tidak hanya menjadi pilar Flobamora tetapi ikut membantu Pemkab Merauke. Karena kita berada di tanah Animha. Jadi harus ikut membangun daerah ini dengan penuh hati,” pinta Sulaeman yang juga anggota DPR RI.
Tungku yang dibentuk, jelasnya, berada di bawah Flobamora Kabupaten Merauke. Organisasi ini akan menjadi besar ketika bersatu. Lalu dipastikan orang semakin segan dan menghormati.
Bupati Merauke, Romanus Mbaraka dalam arahannya meminta agar melalui organisasi kecil ini, semua hidup dengan penuh kasih serta cinta.
Dalam kesempatan itu, Bupati Mbaraka meminta pengurus KKM Merauke agar mendatakan warganya. Sehingga dapat diketahui jumlahnya, lalu mungkin ada yang belum menikah namun sudah berkeluarga maupun yang belum memiliki e-KTP, bisa diurus pemerintah.
Sehubungan dengan rencana Flobamora Cup, Bupati Mbaraka mengaku telah menyampaikan kepada Elias Mite dan Arnold Rudolgf agar segera dilaksanakan dan atau dijalankan.
“Silahkan dibicarakan dengan tungku lain untuk dilaksanakan. Namun pesan saya ketika turnamen dilangsungkan, tidak boleh ada yang berkelahi,” pintanya.
Lalu, lanjut Bupati Mbaraka, sebagai kepala daerah dan juga pembina politik, menjelang pemilu tahun depan, semua orang Flobamora yang menghuni bumi Anim Ha, menjaga keamanan serta ketertiban dengan baik.
Dalam kesempatan itu, Bupati Mbaraka menantang masyarakat Flobamora agar tahun depan harus ada perwakilan yang bisa duduk di lembaga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Merauke.
“Jika kalian pecah dan jalan sendiri-sendiri tanpa ada kekompakan mengusung calon orang NTT, maka apa yang menjadi harapan untuk adanya keterwakilan di legislatif tak mungkin terealisir,” katanya.
“Dalam pertemuan beberapa waktu lalu di kediaman ade Anton Kaize bersama seluruh tungku dan sesepuh Flobamora, saya sudah ingatkan harus bersatu dan mengusung calon orang NTT di setiap dapil satu orang, tidak boleh lebih dari itu, karena nanti tak membuahkan hasil,” katanya.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun