Kalilam, Suryapapua.com– Luar biasa! Itulah penggalan dua kata Uskup Agung Merauke, Mgr. Petrus Canisius Mandagi, mengawali khotbahnya usai pemberkataan, sekaligus pengguntingan pita Gereja Katolik St. Isidorus Kalilam-Batu Merah, Kimaam Senin (27/11).
“Bangunan gereja ini sangat megah. Terimakasih kepada Bupati Merauke, Romanus Mbaraka yang telah menyediakan tempat bagus ini bersama paraa donatur lain,” ungkap Uskup Mandagi.
Gedung gereja, lanjut Uskup Mandagi, sebagai tanda bahwa Tuhan Allah hadir. “Kita harus sadar, kita tak sendiri. Ada Tuhan dalam kehidupan kita,” ungkapnya.
Dengan telah diberkati Gereja St. Isidorus Batu Merah, umat di Kalilam agar menjadi orang lebih baik, bukan mabuk-mabuk. “Saya dapat informasi, banyak anak muda disini mabuk-mabuk dan berkelahi. Aparat keamanan tangkap saja dan proses hukum,” tegasnya.
“Kita beragama harus hidup damai. Jangan kita sendiri akhirnya munafik. Kita percaya kepada Allah, namun kadang hidup kita bertentangan dengan Allah, ya malu juga,” kritiknya.
“Agama ada untuk memanusiakan kita. Agama ada membuat kita tumbuh dan berkembang menadi orang baik. Lalu agama ada agar kita saling rukun satu sama lain,” jelasnya.
“Ya, harapan saya dengan bangunan gereja baru, dapat mengalir banyak berkat serta rahmat agar orang yang ada disini menjadi baik dan benar,” pintanya.
Uskup Mandagi menambahkan, gedung gereja menunjukkan gereja itu sendiri. Lalu siapakah gereja dimaksud? Ini adalah persekutuan orang beriman. Karena menunjukkan umat bersekutu dan bersaudara.
Inti dari kekristenan kekatolikan adalah bersaudara, cinta dan belas kasih.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun
